Namaku Deby Oktavia, orang orang
biasa memanggilku mbak Deby atau bu Deby. Dari panggilanku pembaca pasti sudah
bisa menebak darimana asalku. aku tinggal di wilayah lereng gunung lawu. aku
adalah seorang bidan desa dan juga seorang aktivis perempuan. aku sudah
bersuami dan sudah dikaruniai seorang anak lak laki. suamiku bernama agus
raharjo. dia berusia 45 tahun, lebih tua 9 tahun dari aku yang berusia 36
tahun. anakku satu satunya bernama aditya. dia berumur 11 tahun dan baru duduk
di kelas 1 smp.
seperti halnya mayoritas penduduk
di lereng gunung, suamiku bekerja sebagai seorang petani sayuran dan buah
buahan. selain itu kami juga memiliki beberapa ekor sapi di belakang rumah kami
sebagai tambahan penghasilan. kebetulan suamiku adalah ketua kelompok tani yang
ada di desaku, dia mengurusi penyaluran hasil pertanian dari desa kami. itu
dilakukan agar kami bisa menghindari tengkulak karena sebelum adanya keompok
tani dan koperasi unit desa di dalamnya harga jual hasil pertanian kami selalu
di beli dengan harga di bawah standar.
sedikit deskripsi tentang diriku,
seperti halnya wanita yang sudah mempunyai anak tubuhku sudah tidak langsing
lagi tapi juga tidak bisa dikatkan gemuk. lebih tepat jika di sebut berisi.
payudaraku berukuran 38c sudah agak kendor tapi masih cukup menarik dipadu
dengan puting berwarna kecoklat-coklatan. setiap hari aku aku memakai jilbab
lebar yang menutupi dadaku baik itu di puskesmas tempatku bekerja maupun di
rumah saat ada tamu misalnya. tapi jika hanya ada suami atau anakku aku selalu
memakai daster babydoll.
kehidupan seksku sejauh ini masih
lancar, kami melakukannya secara rutin meskipun tidak setiap hari. itu karena
tuntutan pekerjaan suamiku yang harus sering keluar kota untuk menyalurkan
hasil pertanian dari desa kami. jadi kami hanya bisa melakukannya setiap
suamiku pulang. meskipun begitu kehidupan seksku kurasa sangat monoton. suamiku
yang masih konservatif jarang melakukan variasi variasi dalam berhubungan seks.
bahkan jika sudah sangat capek setelah pulang dari luar kota tanpa pemanasan,
suamiku langsung melakukan penetrasi itupun juga tidak bertahan lama.
tapi aku tidak pernah berpikiran
untuk berpaling dari suamiku, pikiran untuk berselingkuh tidak pernah terbayang
dalam pikiranku. padahal jika mau pasti banyak lelaki yang bersedia kuajak
selingkuh. bagaimana tidak meskipun setiap hari tubuhku terbalut baju muslim
lengan panjang yang menutupi seluruh tubuhku ditambah jilbab lebar yang
menggantung menutupi dadaku, nyatanya itu semua tidak bisa menghalangi tatapan
mesum dari laki laki disekitarku. entah itu dari rekan kerjaku di puskesmas,
bapak bapak tetanggaku bahkan anak anak remaja yang ada disekitar rumahku.
"bu. adit berangkat sekolah
dulu" kata adit sambil mencium tanganku.
"hati-hati ya nak, belajar
yang rajin di sekolah" jawabku
pagi itu setelah adit berangkat
ke sekolah, akupun juga bersiap berangkat ke puskesmas. setealah menyiapakan
alat praktek dan beebrapa lembar dokumen aku berangkat ke puskesmas tempatku
bekerja. setelah menempuh perjalanan menyusuri jalanan di pinggir hutan pinus
aku samapai di puskesmas. meskipun waktu itu masih pukul 6.45 pagi dan
puskesmas mulai buka pukul 7.30 ternyata sudah banyak yang mengantri di ruang
tunggu. kebanyakan dari mereka adalah ibu ibu hamil yang akan memeriksakan
kandungan mereka.
"wah, pasti sibuk hari
ini" pikirku.
meskipun seharusnya baru buka
pukul 7.30 karena sudah banyak yang mengantri aku segera memulai praktekku.
satu persatu ibu hamil tadi masuk ke ruanganku. usia kandungan mereka beragama
ada yang masih 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan bahkan ada yang perkiraan
hari lahirnya tinggal beberapa hari. keperluan mereka pun beragam ada yang
sekedar cek kehamilan rutin, ada yang membawa keluhan maupun melakukan usg
untuk mengetahui perkembangan janin mereka. semuanya ku layani dengan sabar
satu persatu hingga akhirnya sampai pada antrian terakhir.
setelah petugas daftar memanggil
nama terakhir, masuk seorang wanita seumuran denganku. terlihat perutnya sudah
agak membesar beradu dengan dada membusung yang belum mulai memproduksi asi.
aku tahu namanya ibu Dewi. dia berasal dari desa di seberang lembah. sejak awal
kehamilan dia sudah rutin memeriksakan kehamilan padaku jadi aku sudah cukup
akrab dengannya, lagi pula kami juga seumuran. dari cerita sebelumnya ku
ketahui ternyata ini adalah kehamilan keduanya. anak pertamanya seumuran dengan
anakku dan ternyata adalah teman akrab anakku yang sering bermain ke rumah.
"silahkan duduk bu Dewi"
aku mempersilkan dia duduk di meja periksa.
"ya bu bidan" jawabnya
singkat.
"ada keluhan apa"
kataku sambil membolak balik buku catatan kehamilan bu Dewi
"tidak ada cuma, mau usg
saja"
"o kalau begitu silahkan
tiduran dan bajunya seikit diangkat"
aku menyiapkan peralatan untuk
usg dan menarik meja peralatan mendekati meja periksa. setelah aku berbalik
terlihat ibu Dewi sudah berbaring dengan bajunya sudah tersingkap sampai
dibawah payudaranya. aku segera menghidupkan perlatan usg tersebut lalu mulai
mengoleskan gel di permukaan perut bu Dewi. aku mengambil probe usg dan mulai
menyorotkan ke arah perut bu Dewi. di layar usg mulai terlihat gambar hitam putih
janin di dalam perut bu Dewi.
"wah, bayinya sehat bu"
kataku
"wah terima kasih dok" memasuki
usia 2 bulan kehamilan, pertumbuhannya normal
"kalau jenis kelaminnya apa
bu bidan"
"wah sepertinya perempuan,
cantik seperti ibunya
ah, bu bidan bisa saja
setelah selesai, aku mulai
memebersihkan gel yang menempel dipermukaan perut dan ujung probe usg dengan
tissue dan kurapikan kembali alat-alatnya. bu Dewi masih tiduran tampak ada
sesuatu yang masih dipikirkan.
"ada apa bu Dewi? ada yang
mau ditanyakan"
"begini bu bidan. ehmmm.
ehhhmmm"
"kalau ada yang perlu di
tanyakan ditanyakan saja"
"anu bu bidan, vagina saya
jadi lembab dan sedikit gatal"
"o, begitu. harus diperiksa
itu"
"tapi tidak berbahaya kan
bu"
"saya juga belum tahu
sebelum melihat kondisinya"
"kalau begitu tolong bu
bidan diperiksa dulu"
"baiklah. tolong berbaring
lagi"
aku mengambil alat periksa ku dan
mengambil senter kecil dari atas meja kerjaku. aku kembali ke meja periksa dengan
alat alatku. setelah itu aku menaikkan rok bu Dewi dan menaikkan kaki bu Dewi
pada sandaran di kiri kana ujung meja periksa. aku mengambil senter dan mulai
menyorotkan ke arah selangkangan ibu Dewi. ternyata bu Dewi tidak memakai
celana dalam. aku semakin memfokuskan arah lampuku pada vagina bu Dewi.
terlihat cairan putih kental mengalir dari rongga vagina bu Dewi. cairan itu
banyak sekali bahkan sampai meleleh membasahi paha dan menetes ke meja
periksaku.
aku mengambil sampel cairan dan
memasukkannya dalam botol kecil yang sudah kusiapkan tadi. aku mengambil
beberapa tetes dan melabeli botolnya. setelah selesai mengambil sampel cairan
aku mengambil gunting buaya. aku memasukkan ujungnya ke dalam vagina bu Dewi
dan pelan pelan mulai membuka ujungnya. terlihat bagian dalam rongga vagina bu
Dewi, setelah kuamati tidak ada tanda tanda jamur maupun infeksi. setelah selesai
aku menurunkan kaki bu Dewi dan mempersilakan bu Dewi duduk dan merapikan
kembali pakaiannya.
"bagaimana bu bidan? ada
penyakitnya tidak"
"tidak bu, mungkin hanya
karena lembab"
"jadi?"
"ya sering sering ganti
celana dalam saja"
"wah, padahal saya selama
hamil ini jarang memakai celana dalam. hihihi"
"iya saya paham, tapi saya
sudah mengambil sampel cairan dan harus saya kirim ke laboratorium di rumah
sakit daerah" jawabku "mungkin dalam beberapa hari hasilnya baru
keluar"
"kalau begitu terimaksih
saya permisi dulu"
"sama sama bu, silakan"
setelah bu Dewi pulang aku segera
merapikan dan membersihkan ruangan kerjaku. saat membersihkan meja periksa aku
sadar ada genangan cairan dari vagina bu Dewi. aku memperhatikannya dengan
seksama dan aku baru sadar ternyata itu adalah sperma. jadi tadi sebelum kesini
bu Dewi baru saja di setubuhi suaminya. pantas saja cairannya kental dan sangat
banyak. tapi aku harus tetap mengirim sampel tadi ke laboratorium untuk
pemeriksaan lebih lanjut agar mencegah hal hal yang tidak diinginkan.
saat akan membersihkan sisa sisa
sperma itu, entah kenapa aku jadi merasa terangsang. aku tidak mengelap sperma
itu tapi justru mendekatkan hidungku dan menghirup aroma sperma itu.
"ah,ternyata baunya enak
sekali" batinku
aku merasa aku sudah tidak waras
menciumi sperma milik lelaki yang bukan suamiku. tapi aroma sperma itu seakan
menghipnotisku. aku seperti tidak sadar saat kembali mendekatkan kepalaku dan
kali ini aku menjulurkan lidahku. sedikit demi sedikit aku menjilat sperma itu
rasanya asin bercampur amis. aku semakin mabuk oleh rasa sperma itu. aku
membayangkan jika sperma itu sampai masuk ke rahimku aku pasti hamil. aku
menjadi terbayang bayang bagaimana aku dengan perut buncit sedang hamil anak
keduaku.
setelah sperma habis aku segera
pulang karena hari sudah sore. dalam perjalanan aku terus terangsang
membayangkan kejadian tadi di puskesmas, dan bagaimana jika aku sampai hamil
oleh sperma itu. sesampainya di rumah ku lihat tidak ada orang, karena suamiku
sedang ke kota untuk menyetorkan hasil sayur dan buah. sedang anakku mungkin
sedang bermain bola dengan teman temannya di lapangan pinggir desa. aku segera
bersih bersih dan bersiap memasak untuk makan malam. aku sudah tidak memikirkan
apa yang terjadi di puskesmas tadi.
tapi saat sedang memasak aku
kembali terangsang oleh kejadian tadi. vaginaku ku rasa sudah sangat basah oleh
cairan tadi. entah kenapa pandanganku tertuju pada terong yang akan rencananya
akan kumasak tumis sambal terong itu. aku mengambil terong ungu berukuran
diameter 7 cm itu. aku mendekatkan terong itu kearah selangkanganku. aku mulai
menggosok gosokkan terong itu dari luar dasterku. vaginaku kini semakin basah.
aku yang tadi berdiri sekarang sudah jongkok tidak kuat menahan gosokan terong
pada vaginaku.
karena sudah tidak dijamah
suamiku selama beberapa hari, aku sudah sangat terangsang. aku mulai menaikkan
rok dasterku dan memelorotkan celana dalamku. tangan kiriku juga sudah mulai
meremas remas payudaraku dari luar. aku megarahkan ujung terong itu ke bibir
vaginaku. pelan pelan kumasukkan batang terong itu ke dalam vaginaku. tersa
penuh dan sesak memang tapi bisa lancar masuk karena rongga vagina ku sudah
basah oleh cairan vaginaku. jari jari tangan kiriku sekarang sudah masuk
kedalam bh ku dan memelintir puting payudaraku. aku mulai mengocok vaginaku
dengan terong. sensasinya sungguh luar biasa vaginaku dimasuki benda sebesar
ini. jauh lebih besar dari penis suamiku. kocokanku semakin liar dan bh ku
sudah acak acakan karena remasan tanganku. aku semakin mempercepat kocokanku
hingga akhirnya tubuhku menegang seperti di setrum. aku orgasme sangat hebat
karena masturbasi dengan terong. birah terpuaskan hanya dengan sebatang terong.
aku berbaring terengah engah di lantai dapur rumahku dengan baju acak acakan.
aku sangat menikmati masturbasi tadi sampai sampai aku tidak sadar ada sepasang
mata dan lensa kamera yang sedang merekam apa yang baru saja aku lakukan.
saat malam tiba aku makan malam
berdua dengan anakku. menu makan malam hari ini adalah telur dadar, sayur
kacang panjang dan tumis sambal terong. ya terong, terong yang tadi aku gunakan
untuk masturbasi kini sudah terhidang menggugah selera di atas meja makan.
tentunya setelah aku cuci bersih sebelum aku masak tadi. tapi inilah yang
menarik menghidangkan terong bekas masturbasi untuk dimakan bersama anakku.
"sambel terongnya enak
bu" adit mulai ngobrol denganku
"suka ya nak, ibu sengaja
masak sambel terong kesukaanmu" jawabku
"tapi yang ini lebih enak
daripada biasanya"
"jadi biasanya tidak
enak" aku pura pura marah.
"tidak, maksud adit,
biasanya juga enak tapi yang ini lebih terasa bumbunya" jelas adit.
"iya, ibu tahu, kan ini
spesial buat kamu"
-------------------------------------------------------------------------------
beberapa hari kemudian suamiku sudah pulang. seperti biasanya aku selalu bermesra mesraan dengan suamiku. aku ngobrol dengan suamiku di dalam kamr sambil nonton tv. aku berniat mengutarakan beberapa hal yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini.
beberapa hari kemudian suamiku sudah pulang. seperti biasanya aku selalu bermesra mesraan dengan suamiku. aku ngobrol dengan suamiku di dalam kamr sambil nonton tv. aku berniat mengutarakan beberapa hal yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini.
"mas" aku membuka
pembicaraan.
"iya" jawab suamiku
enteng sambil menonton siaran berita di tv.
"masss dengerin dong"
aku menarik wajah suamiku ke arahku.
"iya ada apa"
"ehhmm, seminggu yang lalu
bu Dewi, ibunya wahyu yang sering main kesini periksa ke ibu"
"trus?"
"dengerin mas serius
ini"
"iya iya apa"
"dia lagi hamil mas,jalan 2
bulan, mas gak ada rencana buat bikinin adit adik. kan adit sudah gede
mas"
"serius kamu"
"iya dong mas, biar rumah
ini rame lagi. lagian kalo nanti adit sudah kuliah kan aku masih ada temennya
di rumah"
"yaudah kalo gitu sekarang
yuk"
setelah itu kami mulai berciuman
. lidah kami saling membelit satu sama lain. tangan mas joko meremas remas payudaraku.
akupun mulai melepas dasterku dan pakaina dalamku. meskipun baru pemansan
sebentar tapi aku sudah sangat basah, mas joko juga sudah menurunkan celananya.
penisnya sudah tegak mengacung siap memasuki vaginaku. segera diarahkan
penisnya ke bibir vaginaku. sedikit sedikit kepala penisnya menerobos vaginaku.
mili demi mili batang penis suamiku akhirnya masuk semua dalam vaginaku. dia
kini mulai menggenjot aku. payudara ku diremas dan dihisap oleh suamiku. tidak
sampai 7 menit gerakan suamiku sudah semakin liar. akhirnya dia oragasme
meskipun aku belum sampai orgasme. dia sudah kelelahan dan langsung tertidur.
meskipun begitu aku tidak tega meminta lebih karena kasihan melihat suamiku
masih terlihat kecapekan.
besoknya kami kembali berhubungan
seks, berkali kali mas joko menumpahkan sperma dalam rahimku.
"ayo mas genjot trus"
aku memberi semangat.
"ahhh aahhh" erang mas
joko
"ayo genjot terus mas,
genjot terus istrimu ini sampai hamil. ayo mas bikin perutku membuncit lagi
karena benihhmu. ayo mas"
selama berhari hari kami isi
kegatan kami dengan berhugungan seks. mas joko terus menerus menumpahkan bibit
calon adik adit dalam rahimku. bahkan sebelum dia kembali berangkat kami sempat
melakukan quicky sex.
-------------------------------------------------------------------------
besoknya selama seminggu aku mulai mendapatkan tamu bulananku. aku kecewa ternyata aku belum hamil. aku sangat berharap bisa hamil lagi. bisa memberikan adik untuk adit. aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku. tapi karena aku seorang bidan pikiran itu justru terus membayangi pikiranku.
besoknya selama seminggu aku mulai mendapatkan tamu bulananku. aku kecewa ternyata aku belum hamil. aku sangat berharap bisa hamil lagi. bisa memberikan adik untuk adit. aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku. tapi karena aku seorang bidan pikiran itu justru terus membayangi pikiranku.
"ah aku tidak boleh putus
asa" pikirku
tiba tiba pintu ruanganku
diketuk.
"permisi bu Deby?"
"iya, masuk"
ternyata petugas jaga di depan.
dia membawa amplop besar berwarna coklat.
"ini ada kiriman hasil lab
dari rumah sakit" sambil meletakkan amplop itu diatas mejaku.
"oiya, terima kasih"
aku segera membuka amplop itu dan
membaca isinya. ternyata tidak ada yang salah semua baik baik saja. syukurlah
aku ikut senang dengan keadaan kehamilan bu Dewi. aku berpikir untuk
memberitahu hasil tes ini setelah pulang praktek. karena hari ini hari jumat,
puskesmas buka setengah hari. tapi aku masih menerima pasien di rumah, karena
sewaktu waktu ada yang membutuhkan bantuanku apalagi akses kesehatan di wilyah
kami cukup jauh jadi harus ada tenaga medis yang selalu siaga dalam memberi
pertolongan khususnya ibu bersalin.
setelah menempuh perjalanan
dengan motor matic ku aku sampai di rumah bu Dewi. rumah dengan halam yang
sangat luas. berbagai macam pohon buah tumbuh di depan rumah itu. aku
memarkirkan kendaraanku di samping pohon mangga. aku berjalan mendekati tangga
rumah berbentuk joglo itu. aku berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu rumah.
permisi, bu Dewi"
tidak ada jawaban.
"permisi, kulo nuwun" aku
sedikit berteriak
masih tidak ada jawaban. aku
berpikir tidak ada orang di rumah dan berniat untuk pulang tapi ketika aku
melihat 2 pasang sandal di depan pintu aku berubah pikiran.
"di rumah pasti ada orang,
tapi mungkin sedang di dapur sehingga tidak kedengaran suaraku" pikirku
akhirnya aku berjalan
meninggalkan pintu depan dan menyusuri halaman samping rumah. rumah di desa
memang sangat luas wajar kalau suara atamu kadang tidak terdengar apalagi
jarang ada rumah yang dilengkapi bel seperti di rumah rumah yang ada di kota
besar. ketika berjalan mendekati jendela kamr yang terbuka aku mendengar suara
samar samar. setelah kutajamkan pendengaranku aku yakin ada dua suara, satu
perempuan dan satu laki laki. aku yakin suara perempuan itu milik bu Dewi tapi
aku tidak tahu milik siapa suara laki laki itu. aku tidak asing dengan suara
laki laki itu tapi tidak terpikirkan olehku pemiliknya.
karena penasaran aku berjalan
mendekat ke jendela itu. aku mendekatkan mataku ke celah daun jendela kayu itu.
pertama tidak terlihat setelah menggeser sudut pandanganku aku terhenyak. aku
terkejut sekali melihat apa yang ada di depan mataku. terlihat bu Dewi sedang
terlentang diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang. perut buncit dan
payudara bu Dewi berguncang hebat saat dia digenjot dalam posisi misionary.
tapi anehnya lelaki yang sedang
menggenjot bu Dewi masih muda. tubuhnya masih kecil dan aku juga teringat bahwa
dulu bu Dewi pernah bercerita bahwa suaminya sudah 3 bulan bekerja di luar
kota. aku jadi bingung lalu siapa lelaki itu. setelah aku mencoba menggeser
kembali arah pandanganku aku mulai bisa melihat wajah lelaki itu. tapi karena
dia sedang menyusu pada payudara bu Dewi aku tidak bisa melihat secara
keseluruhan.
baru setelah dia selesai menyusu
dan mengangkat kepalanya baru terlihat wajahnya. dan bagai tersambar petir di
siang bolong aku melihat anakku adit sedang menyetubuhi bu Dewi, ibu temannya sendiri.
aku tidak percaya bu Dewi berselingkuh dengan anakku apalagi dalam keadaan
hamil.'
"oh adit sayang terus genjot
ibu" bu Dewi menyemangati adit
"iya bu, adit sayang ibu,
ahhhh ahhhha ahhhh"
"kamu yang sudah membuat ibu
seperti ini kamu harus tanggung jawab"
"ohhh, adit mau keluar bu,
adit mau sampai" adit ternyata akan orgasme.
"ohiya adit keluarkan saja
dimana terserah kamu, kita keluar bersama sama"
tiba tiba adit mencabut penisnya,
terlihat penis coklat yang lebih besar dari milik ayahnya itu terlihat
mengkilat basah oleh cairan vagina bu Dewi. dengan segera adit mengarahkan penisnya
ke mulut bu Dewi. tanpa dikomando bu Dewi membuka mulutnya dan mengulum penis
anakku itu. adit menghujamkan penisnya dnegan liar sampai akhirnya tubuh mereka
berdua menegang. adit mengeluarkan spermanya di dalam mulut bu Dewi banyak
sekali sampai menetes keluar membasahi payudara yang sudah terlihat
menegeluarkan susu itu.
setelah selesai orgasme adit mencabut
penisnya dari mulut bu Dewi, kulihat mulut bu Dewi penuh dengan cairan sperma
milik anakku. adit membersihkan penisnya dengan menggosokkan penisnya pada
payudara bu Dewi. tidak selesai di situ adit lalu memasukkan jari telunjuknya
ke mulut bu Dewi dan mencolek sedikit sperma. lalu sperma itu dioleskan kearah
pentil hitam bu Dewi yang masih tegang dia mengambil sperma dan mengoleskannya
lagi pada aerola bu Dewi yang seukuran tutup gelas itu. adit melakukan hal yang
sama pada payudara yang lain.
tidak tahu harus berbuat apa aku
bingung. aku harus pulang sebelum ketahuan. ketika berbalik ternyata ada tangan
yang membekapku dari belakang. seiring dengan tarikan nafasku aku merasa tidak
sadarkan diri. aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki yang ada
dibelakangku itu. mataku semakin berat hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri.
----------------------------------------------------------------------------
ketika aku mulai sadar, aku bisa merasakan pakaianku dilucuti satu persatu. mulai dari blouse lengan panjangku dan rok panajngku. aku juga merasa bh dan celana dalam ku sudah tidak pada tempatnya. sedikit demi sedikit aku mulai membuka mata. meskipun belum sepenuhnya aku juga mulai bisa mendengar sayup sayup suara orang di sekitarku. aku melihat bayangan orang yang tidak dapat ku kenali berada di sampingku. kepalaku masih terasa berat dan pening. belum juga hilang kebingunganku atas apa yang terjadi tiba tiba aku merasa seseorang meminumkan sebuah obat padaku. aku yang masih juga belum sadar mulai merasakan perubahan dalam tubuhku aku merasa badan ku mulai menghangat. rasa kantuk yang tadi menguasai tubuhku seakan hilang seiring dengan semakin cepatnya detak jantungku. aku mulai bisa melihat dengan jelas sosok lelaki di depanku.
ketika aku mulai sadar, aku bisa merasakan pakaianku dilucuti satu persatu. mulai dari blouse lengan panjangku dan rok panajngku. aku juga merasa bh dan celana dalam ku sudah tidak pada tempatnya. sedikit demi sedikit aku mulai membuka mata. meskipun belum sepenuhnya aku juga mulai bisa mendengar sayup sayup suara orang di sekitarku. aku melihat bayangan orang yang tidak dapat ku kenali berada di sampingku. kepalaku masih terasa berat dan pening. belum juga hilang kebingunganku atas apa yang terjadi tiba tiba aku merasa seseorang meminumkan sebuah obat padaku. aku yang masih juga belum sadar mulai merasakan perubahan dalam tubuhku aku merasa badan ku mulai menghangat. rasa kantuk yang tadi menguasai tubuhku seakan hilang seiring dengan semakin cepatnya detak jantungku. aku mulai bisa melihat dengan jelas sosok lelaki di depanku.
aku terkejut melihat wahyu sudah
berada di sampingku. lebih terkejut lagi mengetahui pakaianku sudah terlepas
menyisakan bh dan celana dalam serta jilbab di kepalaku. aku berusaha bangun
tapi aku sadar kedua kaki dan tanganku terikat pada tali yang terkait di setiap
sudut tempat tidur. wahyu yang hanya bercelana pendek kolor mulai berjalan
mendekatiku. dia naik dari ujung tempat tidur dan merangkak di atas kakiku.
"wahyu apa yang kamu
lakukan, cepat lepaskan ibu"
tidak ada jawaban
"cepat wahyu jangan main
main"
seakan tidak menghiraukan
perkataan ku wahyu memegang pahaku. dia mulai mendekatkan kepala nya ke
selangkanganku. aku bisa merasakan hidungnya mulai menggesek bibir vagina dari
luar cd ku. aku merasakan sensasi nikmat dari perlakuan wahyu. belum hilang
rasa nikmat itu kini wahyu mulai menghisap vaginaku. sesekali lidahnya menjilat
klitorisku dari luar cd. seiring dengan hisapan wahyu aku merasakan sesuatu
akan meledak dari vaginaku. tubuhku menegang aku merasa kan orgasme yang luar
biasa hanya dari rangsangan pada vaginaku. aku terengah engah dan mencoba
mengatur nafasku tapi andi masih saja menjilati cd ku yang basah oleh cairan
orgasmeku.
"sudah wahyu hentikan"
"tenang saja bu, dinikmati
saja"
"jangan kurang ajar ya
kamu"
"sudahlah bu ibu tadi juga
menikamtinya kan? kalau tidak mana mungkin ibu bisa orgasme seperti ini"
aku bingung darimana anak seusia
wahyu bisa tahu masalah seks seperti ini. ketika memikirkan hal itu aku
teringat hal sebelumnya yang kulihat. anakku sedang menyetubuhi bu Dewi, ibu
wahyu dan kini wahyu akan menyetubuhi aku. belum sempat bertanya apa yang
sedang terjadi wahyu kini sudah merangkak naik ke atas tubuhku. posisinya tepat
di atas tubuhku. wahyu lalu meringkuk diatas tubuhku dengan posisi payudara
tepat didepan wajahnya. wahyu lalu mencaplok payudara kiriku. dia menjilat dan
menghisap pelan pada pentilku yang sudah sangay keras terangsang. sesekali dia
menggigit lembut serta menarik pelan pentil payudaraku. dia melakukan itu
bergantian pada kedua payudaraku.
aku hanya bisa mendesah menikmati
hal itu. mataku terpejam merasakan setiap rangsangan pada payudaraku. tiba tiba
aku merasa tangan wahyu merayap menuju vaginaku. jari jarinya mulai mengelusi
dari luar cd sebelum akhirnya menyelusup dibalik cd ku. jari jarinya masuk ke
dalam vaginaku. sambil masih bermain dengan payudaraku wahyu mulai mengocok
vaginaku dengan tangannya. kocokan yang semakin cepat ditambah perlakuannya
pada pentilku merupakan kombinasi yang akhirnya mengantarku pada orgasme ku
yang kedua. belum pernah rasanya aku mengalami orgasme beruntun seperti ini.
bahkan selama hampir 15 tahun pernikahanku dengan suamiku baru pertama kali ini
aku mengalami orgasme sehebat ini.
puasa bermain dengan payudara dan
vaginaku wahyu berdiri. dia mulai memelorotkan celananya. dibalik celana
kolornya terlihat penis hitam besar yang sudah sangat tegang dan basah pada
lubang kencingnya.
"sekarang waktunya memuaskan
ibu dengan kontol saya"
"jangan wahyu, jangan"
teriakku.
aku meronta berusaha melepaskan
diri tapi sia sia selendang yang mengikat kaki dan tanganku terlalu kuat untuk
ku lepaskan.
"stop wahyu aku ini ibu
temanmu, adit"
tiba tiba ada suara wanita
menjawab "memangnya kenapa?"
aku menoleh ternyata itu adalah
suara bu Dewi. mataku terbelalak melihat bu Dewi yang sedang hamil besar dalam
keadaan telanjang. yang lebih tidak dapat kupercaya lagi adit, anakku satu satunya
sedang menyetubuhi bu Dewi dengan posisi duduk memangku bu Dewi. tangannya
meremas payudara bu Dewi dari belakang. aku tidak paham apa yang terjadi.
"sudahlah bu bidan dinikmati
saja"
"apa apaan ini cukup
lepaskan saya" aku mulai marah "adit apa yang kamu lakukan ayo
hentikan semua ini"
tapi adit hanya diam tidak
merespon dan hanya tersenyum sambil terus menggenjot bu Dewi. tubuh bu Dewi
berguncang seiring erangannya yang terdengar di seisi kamar. tanpa kusadar wahu
sudah dalam posisi siap meyetubuhi ku. dia sudah meulai menempelkan kepala
penisnya pada bibir vaginaku. perlahan lahan penis besar dan apans itu sudah
memenuhi rongga vaginaku. terasa sangat sesak jauh lebih besar dari milik
suamiku. bahkan hampir mendekati ukuran terong yang kupakai dulu untuk
masturbasi.
"ahh ahhh ahhh bu ahhh"
wahyu mulai menggenjot vaginaku.
aku mulai terangsang. aku tidak percaya bisa menikmati persetubuhan oleh teman
anakku sendiri. tapi akal sehatku masih tersisa membuatku tersadar.
"ahhhhh jangh . . ngan . .
.janghan wahyu"
"gimana wahyu rasanya genjot
ibuku?" tanya anakku.
"nikmat sekali dit, rasanya
seperti dipijit pijit"
"adit apa yang kamu katakan
ayo lepaskan ibu"
"sudahlah, ibu nikmati saja.
ibu juga kesepian kan sering ditinggal bapak? buktinya waktu itu ibu mastirbasi
pake terong"
aku terkejut mendengar jawaban
adit. ternyata dia mengetahui kejadian waktu itu di dapur. aku menjadi merasa
bersalah. apakah karena hal itu adit menjadi seperti ini. bagaimana mungkin
adit membiarkan temannya menyodok lubang tempat dia lahir dulu.
" ah bu Deby sungguh cantik
sekali. wahyu sayang ibu"
tiba tiba wahyu menciumku.
sodokannya semakin liar dan cepat. aku hampir orgasme lagi untuk ketiga
kalinya"
"wahyu mau keluar bu. wahyu
mau ngeluarin pejuh di dalam rahim ibu ahhh ahhh"
"ahhhh jangan wahyu jangan,
ibu bisa hamil" jawabku
"kenapa tidak? sekarang
giliran kamu yang hamil benih dari wahyu" potong bu Dewi
"apa? apa maksudnya semua
ini?"
"asal anda tahu bu bidan
bayi yang ada dalam perut saya ini adalah anak dari adit. ini adalah calon cucu
anda"
aku hanya diam tidak bisa
mencerna kata kata bu Dewi.
"saya hamil anak adit.
aditlah yang telah menghamili saya. dan sekarang giliran anda hamil oleh wahyu,
anak saya"
tiba tiba tubuh wahyu menegang
dia memelukku erat seakan tidak mau berpisah denganku. aku merasakan semburan
sperma memenuhi rahimku bersamaan dengan orgasme ketigaku. aku merasa sperma
wahyu memenuhi tiap relung vaginaku. kami dalam posisi seperti itu selama lima
menit sampai orgasme wahyu selesai. saking banyaknya sperma wahyu sampai sampai
meleleh keluar vaginaku. karena kelelahan aku tertidur kembali.
ketika aku tersadar kembali hari
sudah sangat gelap. aku tidak tahu berapa lama aku tertidur. keadanku asmih
terikat tapi disampingku sudah ada bu Dewi yang sedang digenjot adit dari
samping sambil bu Dewi meremas remas payudaraku. meskipun tidak sedang hamil
payudaraku tidak kalah besar dengan milik bu Dewi hanya saja miliku tidak
bersusu. aku yang sudah terangsang lagi kini sudah digenjot lagi oleh wahyu.
selama malam itu aku berkali kali
aku di setubuhi wahyu. berkali kali pula wahyu selalu menumpahkan spermanya
dalam rahimku. aku mulai menikamti semuanya. aku yang tadinya masih memberontak
sdikit sedikit mulai pasrah dan mengikuti genjotan wahyu. bahkan ketika adit
menumpahkan spermanya di mulut bu Dewi lalu bu Dewi dengan mulut penuh sperma
adit mencium bibirku. tidak ayal aku ikut menikmati sperma adit dalam mulutku.
kunikmati tiap tetes sperma milik anakku itu sampai habis.
---------------------------------------------------------------------------
bu Dewi pov
---------------------------------------------------------------------------
bu Dewi pov
"ahhh ahhh terus adit sayang
sodok terus" aku terus memberi semangat pada adit.
anak lelaki teman anakku ini kini
sudah seperti suamiku sendiri. hampir setiap hari anak ini meyetubuhi aku dan
menumpahkan lahar panasnya dalam rahimku. tidak heran saat ini bentuk perut ku
sudah membesar akibat benih yang ditanam adit dalam rahimku. aku tidak pernah
menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini. aku yang seorang ibu sekaligus
istri bisa hamil oleh penis milik teman anakku sendiri. semua ini berawal dari
kejadian pada sore itu. waktu itu aku baru saja pulang dari pasar setelah
berjualan seharian. karena merasa lelah dan mengantuk aku mencoba merebahkan
diri sebentar. mungkin karena sudah sangat mengantuk akhirnya aku tertidur
selama beberapa jam. aku terbangun ketika jam dindingku menunjukkan pukul 3.30
sore. aku langsung berjalan ke kamar mandi karena sepulang dari pasar aku belum
sempat membersihkan diri. baru saja akan membuka pintu kamar mandi aku melihat
bayangan orang sedang dalam kamar mandi. aku mencoba mengintip dari celah pintu
yang tidak tertutup sempurna. aku terkejut melihat ada sosok adit teman anakku
wahyu sedang mengocok penisnya. dia menggunakan bh berenda berwarna krem untuk
membungkus penis coklat besar miliknya. aku sadar bh yang dia pakai untuk
mengocok penisnya adalah bh kotor milikku yang belum sempat aku cuci.
"ahhh bu Dewi tetek mu besar
sekali. ahhh ahhha. jepit tititku bu Dewi ahhh ahhh" adit meracau
keenakan.
"gila anak ini berani
membayangkan teman ibunya sebagai bahan masturbasi" batinku
sebenarnya aku tidak terlalu
terkejut dengan fakta adit menjadikanku bahan masturbasi. aku yang sudah
berumur 37 tahun ini masih dikaruniai dengan tubuh yang menggoda setiap mata
lelaki. bagaimana tidak dengan dada membusung berukuran 36b dipadu dengan
bokong sintal nan menggoda selalu menarik perhatian lelaki disekitarku.
meskipun setiap hari selama berjualan di pasar aku memakai pakaian yang relatif
sopan ternyata tidak mencegah pandangan mesum dari rekan pedagang maupun
pengunjung warungku di pasar. meskipun hanya sebatas memelototi lekuk tubuhku
karena mereka tahu aku sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. jangankan
berselingkuh memikirkan untuk melakukan hal itu pun aku tidak pernah. tapi
semuanya berubah beberapa minggu yang lalu, suamiku harus berangkat ke ibukota
untuk bekerja. dia mendapat panggilan untuk mengerjakan proyek di sana. aku
yang dulu selalu rutin medapat jatah dari suamiku praktis kini tidak bisa
melakukan apa apa. aku hanya bisa menahan birahi yang semakin menumpuk setiap
hari dan menunggu kepulangan suamiku. sebelum berangkat suamiku berjanji akan
berusaha pulang setidaknya sebulan sekali itupun jika target setiap periode
pembangunan dapat dicapai tepat waktu. jika tidak maka aku hanya semakin
tersiksa menunggu kepulangan suamiku nanti yang belum jelas kapan.
hingga akhirnya aku disuguhi
pemandangan ini. pemandangan penis besar milik teman anakku yang sudah tegang
sempurna terbungkus oleh bh milikku. aku yang sudah tidak merasakan kehangatan
penis lelaki serasa tersihir untuk menikmatinya. tapi belum sempat aku menjalankan
natku, akal sehatku muncul kembali. aku harus menghentikan ini. semuanya tidak
benar.
"adit, kamu ngapain?"
kataku mengaggetkan adit.
"ehh ehmmm aduh" adit
yang sedang fokus mengocok penisnya kaget
adit kini sudah menghentikan
kocokan pada penisnya. bh yang tadi membungkus penisnya kini sudah terjatuh di
lantai kamar mandi. tapi penisnya masih tegang mengacung tegak di
selangkangannya. dia berusaha menutupinya dengan celananya tapi sia sia karena
tonjolan di celana kolor bola miliknya masih terlihat.
"apa yang kamu
lakukan?"
"maaf bu, adit minta
maaf"
"kamu tadi sedang apa? kamu
mau ibu laporkan ke orang tua kamu?"
"maaf bu jangan, tolong
jangan laporkan ke orang tua saya."
"sudah sering kamu ngocok
memakai bh milik ibu"
" . . ." tidak ada
jawaban. adit hanya tertunduk.
"jawab ibu atau ibu laporkan
semua ini"
"i iyya bu sudah
sering" jawab adit. "adit sudah sering ngocok pakai bh ibu dan
menumpahkan pejuhnya di bh ibu"
aku terkejut mendengar pengakuan
adit. ternyata dia sudah sering melakukan hal ini saat sedang bermain di
rumahku. pantas saja aku selalu menemuka noda putih pada cup bh ku saat akan
mencuci pakaian dalam ku.
"tolong bu tolong jangan
dilaporkan"
mendengar ketakutan adit aku
justru mendapat ide.
"baiklah tidak akan ibu
laporkan. tapi ada syaratnya?"
"baiklah bu. apapun
syaratnya"
"sekarang buka celana
kamu"
adit telihat terkejut " tapi
bu . . "
"ayo cepat atau akan ibu
laporkan" potongku segera.
adit segera memelorotkan
celananya sampai ke lututnya. penisnya masih sangat tegang berwarna coklat
kemerah merahan. pembuluh darah di penisnya menonjol dikeliling batang
penisnya. aku segera berjongkok di depan adit. posisi kepalaku tepat di depan
batang penis adit. kuraih penis itu dengan tangan kananku. aku mulai mengocok
lembut penis adit. dia hanya bisa terpejam menikamti kocokan tanganku pada
batang penisnya.
"ahha hah ahh ahh"
erang adit
"enak dit kocokan ibu?"
tanyaku
"ehnnak bhuk ahhha
ahhh" suaranya bergetar akibat kocokanku.
"lebih enak mana dari ngocok
sendiri?"
"eee ee enak dikocokin
ibu" dia menjawab pertanyaanku dengan malu malu
"sekarang ibu bikin lebih
enak"
aku segera mendekatkan kepalaku
ke batang penis adit. kujulurkan lidahku dan menjilati setiap permukaan penis
adit. tidak kelewatan kepala penis dan buah zakarnya yang sedang matang
matangnya. kadang aku menghisapi kepala penis dan buah zakarnya dengan lembut.
dia semakin keenakan samapai sampai tidak kuat berdiri tegak dan menyandarkan
tangannya pada dinding bak mandi. puas menjilati kini aku mulai memasukkan
batang penisnya kedalam mulutku. senti demi senti batang itu masuk sampai
tertelan sepenuhnya dalam mulutku.
"ahhh aduhhhh ehnaak
bu"
aku mulai melakukan blowjob. aku
memaju mundurkan kepalaku sambil menghisapi penisnya. gerakan penis dalam
mulutku seperti piston dalam mesin yang semakin lama bergerak semakin cepat.
tangan adit kini sudah memegangi kepalaku. sepertinya dia sudah tidak malu malu
lagi. tangannya mencengkeram rambutku dan memaju mundurkan kepalaku. hisapan ku
semakin lama semakin kuperkuat. gerakan blowjob ku semakin tidak beraturan.
kami melakukannya hampir selam 10 menit hingga akhirnya.
"ahhhditt kehluar
bukkkk"
tangan adit menarik kepalaku
mendekati selangkangannya. penisnya semakin terdorong samapi ke tenggorokan ku.
bersamaan dengan itu tubuh adit menegang dan aku merasakan pancaran cairan
kental dan panas dalam mulutku. adit orgasme di dalam mulutku selama 2 menit.
pejuhnya banyak sekali sampai sampai tidak tertampung dan menetes keluar
mulutku. aku membersihkan setiap tetes pejuh adit dari penisnya. setelah
selesai aku segera berdiri kembali. adit terkejut melihat apa yang kulakukan
selanjutnya. aku membuka kaosku dan menariknya keatas payudaraku. setelah itu
aku mengeluarkan buah dadaku dari balik cup bh ku tanpa melepas ikatan bh ku.
adit semakin melotot melihat hal ini. setelah itu aku aku memasukkan ajri
tanganku kemulutku dan mencolek pejuhnya dalam mulutku. aku mengoleskan pejuh
itu ke permukaan payudaraku. aku mengulanginya berkali kali sampai seluruh
permukaan payudaraku dilumuri pejuh adit. dia melihat seakan tidak percaya
melihat pejuh di mulutku sekarang sudah habis karena sudah kuoleskan ke seluruh
permukaan kedua buah dadaku. payudaraku terlihat mengkilat memantulkan cahaya
lampu bolam kamar mandi karena tidak ada bagian yang terlewat baik itu puting
maupun aerolaku.
"kamu suka?
"iiii iya bu"
"kamu tidak boleh
menceritakan semua ini kepada siapapun, mengerti?"
"baik bu"
"dan mulai sekarang kamu
harus main kesini setiap hari. dan ibu akan kasih kamu yang enak seperti
tadi"
setelah itu adit langsung pamit
pulang. aku senang dapat penis yang bisa kunikmati setiap hari. semenjak saat
itu setiap hari adit selalu bermain kerumahku dengan alasan untuk mengajak
wahyu anakku bermain. tapi semua itu hanya alasan untukku agar bisa menikmati
penis miliknya setiap hari. aku selalu melakukan oral pada penisnya. adit pun
juga selalu menumpahkan pejuhnya dalam mulutku. hingga suatu hari, setelah
pulang dari pasar aku tidur sebentar. setelah beberapa saat tidur aku merasakan
sensasi nikamt pada selangkanganku. aku pikir hanya mimpi tapi ketika aku
membuka mataku aku melihat sosok adit sedang menindih pahaku. celananya sudah
melorot tidak menutupi penisnya lagi. dia sedang menggosokkan penisnya pada
bibir vaginaku yang sudah tidak tertutupi cd ku yang sudah melorot ke bawah
pahaku. vaginaku pun sudah sangat basah karena sudah sangat terangsang oleh
gesekan batang penis adit.
"apa yang kamu lakukan
adit" aku mendorongnya menjauhiku.
"kamu jangan kurang ajar yaa
dengan ibu" bentakku.
"memangnya kenapa bu?" ada
suara lain dari samping uang mengagetkanku.
aku terkejut melihat wahyu anakku
sudah masuk ke kamarku. aku bingung apa yang sedang terjadi. aku harus
menghentikan kegilaan ini. kegilaan yang kumulai sendiri kini sudah semakin
tidak terkendali dengan terlibatnya anaku di dalamnya.
"ibu menikmatinya kan?"
"jaga mulutmu wahyu, jangan
kurang ajar"
"buktinya ibu sampai basah
seperti itu karena di gosok gosok penis adit"
"sudah hentikan semua
ini" aku tidak bisa bangun karena adit masih menindih tubuh bagian
bawahku.
"mengehentikan apa? bukannya
ibu yang memulainya?"
aku terkejut mendengar jawaban
wahyu. "wahyu tahu selama ini setiap adit main ke rumah ibu selalu
mengocok penis adit. benar kan? wahyu juga tahu selama ini ibu kesepian
ditinggal bapak ke jakarta dan menjadikan adit sebagai pelampiasan. wahyu sudah
merekam semua keakuan ibu dalam video ini"
aku terkejut melihat rekaman
video oralku pada adit selama ini bahakan sejak kejadian pertama kali waktu
itu.
"jangan macam macam
wahyu"
"tenang saja bu, wahyu tidak
akan menyebarkannya kemana mana asal ibu menuruti syarat dari wahyu"
"baiklah, apa itu" aku
kini balik terdesak dan diancam oleh anakku sendiri.
"mulai sekarang ibu harus
mau dientot adit. setiap adit minta ibu harus melayani adit. mengerti ibuku
sayang?"
aku terkejut dan tidak habis
pikir bagaimana mungkin wahyu anakku sendiri membiarkan ibu kandungnya sendiri
disetubuhi bukan oleh ayahnya sendiri melainkan oleh anak laki laki seumurannya
yang tidak lain adalah teman sekolahnya sendiri.
"kamu gila wahyu. ibu tidak
mau. ibu tidak sudi" tolak ku tegas
"kalau begitu video ini akan
tersebar, jangan salahkan wahyu kalau sampai video ini sampai ke tangan
bapak"
aku kembali terdesak dan tidak
punya pilihan lain " baiklah ibu bersedia melayani adit"
seolah di komando. adit yang
sudah tegang dari tadi sekarang mulai mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku.
aku bisa merasakan kepala penisnya mulai menerobos masuk ke liang vaginaku.
perlahan tapi tanpa hambatan penis adit akhirnya terbenam seluruhnya dalam
vaginaku yang sudah basah oleh cairan kewanitaanku. setelah mendiamkan sebentar
adit mulai menggenjot vaginaku pelan. aku merasakan kenikamatan yang sudah lama
aku dapatka dari suamiku. aku tenggelam dalam lautan kenikmatan seiring dengan
gelombang tusukan penis dari adit. aku sangat menikmatinya hingga aku merasakan
sepasang tangan meremas buah dadaku.
"jangan adit"
adit tidak berhenti dan bahkan
hanya tersenyum padaku. justru wahyu anakku berkata " ibu sayang . ."
sambil menunjukkan hp nya yang
berisi rekaman video oralku pada adit. akhirnya aku hanya pasrah saja dengan
tangan adit meremas remas buah dadaku. jari jarinya kadang menarik pentilku
dari luar. aku semakin terombang ambing dalam gelombang kenikmatan yang
diberikan adit seiring genjotannya pada vaginaku.
"ahhha ahhhaahhha"erang
adit
"uhhhhh adit ahhhh"
tanpa kusadari suara lenguhan kami beradu memenuhi kamar tempat kami bercinta
bajuku kini sudah tidak beraturan
rokku sudah terangkat sampai kepinggang. baju ku dan bh ku sudah terlepas tidak
menutupi bagian atas tubuhku. adit kini menciumi dan menghisap pada kedua
pentil buah dadaku layaknya wahyu ketika masih bayi. seiring dengan adit
menyusu padaku genjotannya juga semakin cepat. dia terlihat suka sekali menyusu
pada buah dadaku. kedua buah dadaku secara bergantian menjadi sasaran kenyotan
adit. hisapannya sangat kuat aku samapai melayang layang. aku diserang bertubi
tubi oleh anak berusia 13 tahun yang entah darimana mendapat pengetahuan
tentang seks.
"cuphhha ahhhha cuup
slurphhh" suara hisapan adit pada pentilku seakan ingin mengeluarkan susu
dari payudaraku.
"ahhh ehggg ahhhhhh "
aku semakin menarik kepala adit mendekap nya pada dadaku.
tiba tiba adit berhenti dan
melepaskan kuluman pada pentil payudaraku.
"kok tidak ada susunya
bu"?
"ahh yang memang tidak ada.
ibu kan tidak sedang menghasilkan asi"
"kenapa tidak?" dia
terus bertanya padaku.
"ya karena ibu sedang tidak
mempunyai bayi. jika ibu punya bayi ibu baru bisa menghsilkan asi" aku
tidak paham kemana arah pembicaraan ini.
"jadi kalau ibu hamil. tetek
ibu bisa keluar susunya." dia mengagguk paham lalu menoleh pada wahyu yang
sepertinya dari tadi merekam kegiatan ku dan adit" yu bolehkan aku
menghamili ibu mu"
bagai tersambar petir di siang
hari mendengar hal itu. belum sempat aku berkata apa apa wahyu sudah menimpali.
"tentu saja boleh dit.
silakan ibuku dihamili. ibu mau kan hamil anaknya adit?"
"sudah gila kamu wahyu, mana
mungkin ibu hamil sama adit?" jawabku marah.
"tidak apa apa bu, wahyu
malah suka kalau bisa melihat bentuk perut ibu yang semakin membesar karena
berisi bayinya adit" jawabnya santai.
"sudah gila kalian semua,
lepaskan ibu"
"yaa kalau ibu tidak mau,
jangan salahkan wahyu kalau video video ini tersebar kemana mana. ibu
mau?"
kembali adit menggunakan
ancamannya padaku. aku sudah bingung tidak bisa berbuat apa apa. aku hanya
pasrah menerima semua ini. kini adit semakin heboh menggenjotku. perasaan
bingungku sedikit demi sedikit mulai hilang tergantikan oleh sensasi erotis
sedang dientot oleh teman anakku sendiri di depan dan atas persetujuan anakku.
aku lebih bergairah membaayangkan bagaimana nanti jika aku sampai hamil oleh
adit. anak laki laki yang lebih pantas memanggilku ibu itu kini akan
menumpahkan bibitnya dalam rahimku yang subur. bibitnya yang tengah matang siap
membuahi sel telur dalam rahimku yang nantinya kan tumbuh didalam perutku. kini
aku yang dari tadi pasif menikmati perlakuan adit sekarang mulai ikut
menggoyangkan tubuh. aku menggerakkan pantatku maju mundur seirama dengan
sodokan penis adit pada liang vaginaku.
"ahhhh ahhhh ibu enak
sekali" kata adit
"terus dit genjot yang
dalam"
"ihhhyaaa bu ahhhha
ahhhh"
"ayo dit genjot yang lebih
dalam buahi rahim ibu. hamili ibu. ahhhhhh. buat ibu temanmu ini hamil anakmu.
kamu suka kan kalau ibu hamil?"
akupun sudah tidak peduli lagi
denga kata kataku. rasa takut dalam tubuhku kini sepenuhnay telah berganti oleh
sensasi kebinalan ku. aku kini telah berselingkuh di depan anakku sendiri.
bahkan anakku mengijinkan rahim ibu nya tempat dulu dia pernah tinggal selama 9
bulan diisi kembali oleh calon bayi dari temannya sendiri.
"ahhh adit mau sampai bu
ahhhh ahhh"
"kita sampai bareng ayo
adit. tumpahkan semua bibitmu dalam rahim ibu ahhhhh"
tubuh kami berdua menegang. kami
seperti merasa setrum mengalir ke seluruh tubuh kami. sperma dit yang sangat
kental memenuhu seluruh liang vagina hingga masuk kedalam rahimku. bibit bibit
sperkma adit kini sedang geradu cepat untuk membuahi sel telurku yang sedang
subur. kami terus berpelukan dan dalam kondisi seperti itu selama beberapa
menit. sampai penis adit mengecil dan keluar dari vaginaku. dia berbaring lemas
disampingku. aku hanya bisa terdiam melihat lelehan sperma yang tidak
tertampung keluar dari vaginaku. aku sangat menikamti nya dan tidak peduli akan
resiko yang akan terjadi.
semenjak saat itu adit rutin
"bermain" ke rumahku. tentu saja itu hanya kedok untuk bisa
menyeetubuhiku dan menabung pejuh dalam rahimku. akupun aman melakukan
persundalan ini tanpa takut diketahui orang lain. adit yang masih anak anak
bebas bermain ke rumahku, rumah temnnya sendiri. tidak akan ada yang mencium
hubungan gelap kami. orang orang tidak akan menyangka adit yang masih kecil
setiap hari menyetubuhi aku. tapi aku juga harus waspada sehingga setiap adit
kerumah selalu ada wahyu pula, sehingga akan menjauhkan kesan mencurigakan pada
kedatangannya di rumahku. bahkan wahyu suka sekali melihat ibunya disetubhi
oleh temannya sendiri. dia selalu berfantasi melihat perut ibunya membesar
karena perbuatan adit. tapi wahyu juga bukannya tidak pernah menggarapku,
bedanya dia hanya melakukan oral, titjob, maupun handjob dan menumpahkan
spermanya ke luar tubuhku terutama mulut, wajah dan buah dadaku. dia tidak
pernah melakukan penetrasi padaku. dia membiarkan adit menjadi pemilik tunggal
rahim ibunya. setidaknya sampai nanti adit berhasil menghamili aku.
aku dan adit melakukan
persetubuhan dimana saja dan kapan saja. saat sedang menonton tv, mandi
bersama, memasak bahkan menjemur di halaman belakang rumah tidak dialewatkan
untuk menggenjotku. sensasi berhubungan seks semakin membuatku kehilangan akal
sehat. sudah tidak terhitung berapa kali dia menumpahkanpejuhnya dalam rahimku.
itu semua dilakukan dengan bebas karena tidak adanya suamiku dirumah. meskipun
begitu pernah saat suamiku pulang untuk melepas rindu pada keluarganya dan
mengirimkan hasil keringatnya adit masih nekat menyetubuhiku. siang itu setelah
melayani suamiku dan membuatnya keluar di dalam vaginaku, aku melayani adit
tepat disamping suamiku yang sedang tidur kelelahan. sensasi nikmat ditambah
perasaan berdebar jika sewaktu waktu suamiku bangun dan memergoki kami dalam
posisi seperti itu. bahkan wahyu ikut ikutan menyodok mulutku sambil merekam
kegiatan kami dengan kamera hapenya. kami bertiga keluar bersamaan, adit di
vaginaku dan wahyu di dalam mulutku. aku dengan mulut penuh sperma anakku
sendiri nekat mencium kening suamiku sehingga lelehan sperma wahyu sedikit
menempel di kening suamiku. sungguh binal.
suamiku dirumah hanya dua hari.
setelah dia berangkat kembali ke jakarta kehidupan seksku kembali memanas.
bersama wahyu dan temannya adit. beberapa minggu kemudia aku sudah telat datang
bualn aku mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif. belum yakin aku pergi ke
bu bidan Deby untuk memastikan kehmilanku. setelah menjalani pemerikasaan,
hasilnya keluar dan aku benar positif hamil. selanjutnya dari percakapanku
dengan bu bidan Deby baru kuketahui ternyata baru kuketahui ternya beliau ini
adalah ibu dari adit. anak laki yang berhasil menanamkan bibitnya pada rahimku.
aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya jika mengetahui bahwa calon
bayi yang ada dalam perutku ini adalah anak dari putranya sendiri dan dalam
kata lain cucunya sendiri. ah itu urusan nanti. sekarang aku harus memeberi
tahu adit, ayah asli dari anak dalam perutku ini, dia senang sekali dengan
kehamilanku begitu juga dengan wahyu, dia tidak sabar mendapat adik baru. aku
juga tidak lupa meberitahu suamiku di jakarta.
"yang benar dik kamu
hamil?" dia terdengar senang sekali
"iya mas, ini karena kamu
keluar di dalam saat sedang pulang kerumah beberapa minggu yang lalu" aku
dengan lancar berbohong pada suamiku. suamiku yang tidak tahu jadwal
reproduksiku pun dengan mudah kubohongi. apalagi siang itu setelah aku melayani
suamiku aku langsung membersihkan sperma encernya yang jumlahnya tidak seberapa
dari vaginaku. sebelum akhirnya aku melayani adit tepat disamping suamiku yang
sedang tertidur pulas.
"sekarang giliranku"
tampak wahyu bicara serius pada adit
"oke, tinggal atur
rencana" jawabnya
setelah itu adit memberitahuku alasan
dibalik semua ini. dan menjelaskan rencana besar yang dia siapkan untuk ibunya
sendiri. ya benar, bu bidan Deby akan menjadi target selanjutnya dari rencana
anak anak kami yang ternyata sudah sejak lama menyimpan fantasi untuk melihat
ibu kandung mereka dihamili oleh orang lain yang bukan ayah mereka. aku sedikit
terkejut darimana mereka mendapat ide fantasi itu, tapi aku sudah tidak peduli karena
kini saatnya bu bidan Deby akan meraskan hal yang sama yang terjadi pada
diriku.
setelah kejadian sore itu aku
kini telah berubah. aku telah menjadi milik wahyu sepenuhnya. setiap suamiku
tidak di rumah wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku
wahyu selalu meyetubuhiku/ dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral
maupun titjob. jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah bu Dewi.
dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah bu Dewi untuk
melakukan kunjungan kontrol kehamilan. tapi kenyataannya di dalam, kami
melakukan pesta seks. anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap
menyetubuhi kami. aku dengan wahyu dan bu Dewi dengan adit. kami melakukan
tukar anak dalam berhubungan seks. kini wahyu juga ikut ikutan mengetoti bu
Dewi. bahkan wahyu juga menumpahkan spermanya dalamrahim ibunya sendiri. tapi
itu semua sudah bukan masalah lagi karena bu Dewi kini sudah hamil 2 bulan
hasil dari bibit anakku adit. aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula
wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
tapi kini fokus kami ada padaku.
kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari wahyu. hampir setiap hari
wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku
sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan. bahkan pernah
dengan alasan mengerjakan tugas bersama adit sampai larut malam dan harus
menginap di rumahku. padahal sepanjang malam wahyu hanya menyetubuhi aku. dia
terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi. suamiku yang
besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih
luas bagi wahyu untuk menjamahku. akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku
selalu menumpahakn spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku
langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk wahyu. satu
satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik wahyu.
seperti halnya bu Dewi yang kini mengandung anak adit, aku harus bisa hamil
oleh bibit dari wahyu.
pada usia kehamilan 3 bulan bu
Dewi, aku juga telat mendapat datang bulan. aku mencoba menggunakan test pack
dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. aku yakin aku hamil dari bibit
wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma
suamiku yang masuk ke rahimku. aku memberitahu wahyu dan adit tentang
kehamilanku. kini fantasi mereka terwujud melihat ibu mereka masing masing
hamil oleh anak teman mereka sendiri. saat suamiku pulang akupun meberitahunya
tntang kabar ini. dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. padahal dia tidak
tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan
anak dari teman sekolah adit, putranya. dia berpesan padaku untuk berhati hati.
bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus
mejagaku. tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku
lagipula ada adit yang mejagaku. padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas
berselingkuh dengan wahyu.
--------------------------------------------------------------------------
kini adit juga mulai berani mengentoti aku. dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang bu Dewi dan wahyu untuk datang ke rumah kami. kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami. tentunya ini bukan pesta biasa. belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
kini adit juga mulai berani mengentoti aku. dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang bu Dewi dan wahyu untuk datang ke rumah kami. kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami. tentunya ini bukan pesta biasa. belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
"ibu selamat pagi" sapa
adit dari belakan dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan
jilbab lebarku.
"ahhhh hyyaaa,kamu bikin ibu
kaget saja ahhh" adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin
memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
"gimana enak bu?" adit
masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
"jhanganhhh di diisini
nhanti kelihatan orang" aku tak kuasa menahan serangan adit pada kedua
buah dadaku.
posisi kami yang berada di
halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. tapi mengingat ini minggu
pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang
melihat aktivitas kami. meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin
membuatku terangsang dan semakin bersemangat. adit menarikku kebelakang. dia
duduk di tangga depan rumah kami. aku dituntun untuk duduk dipangkuannya.
sebelumnya dia sudah mengeluarkan rudalnya dari celana nya dan mengangkat
bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha. aku yang tidak memakai cd dan
bh memudahkan adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit aku mulai
menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis adit semakin dalam
masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan
menaik turunkan bokong ku. sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih
tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi
oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. tangan adit menggerayangi lagi
buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. semenjak kehamilan ini
pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik
narik putingku saat sedang menonton tv.
"ahhhh shhhhs ahhh terus dit
sodok terus"
"iya buk ahhha ah shhh"
sekarang adit menarik tubuhku
hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan
ciumannya. dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. kami saling bertukar air
liur satu sama lain.
"ahhh adit cmuchhhh"
"nhmmm hannhhhhh" suara
ciuman kami semakin keras.
"ahhh telan diiittt telan
air liur ibu"
"ahhhh rasanya enak
sekali"
tangannya kini mulai melepas
kancing depan dasterku. tangan adit langsung masuk dan menarik puting payudara
lagi. aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang
lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak
warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
"ahhh dit udah dit
jangan"
aku tak kuasa untuk menghentikan
adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan
dasterku. bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku
terekspos sempurna. aku semakin khawatir dengan hal ini.
" sudah dit ahhhhh" aku
berusaha menghentikannnya
" cuppppp smuuchhhh"
hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
kini tubuhku sudah pasrah
menerima sodokan dari bawah. aku hanya diam menikmati kelakuan adit padaku. dia
kembali memepercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. adit
menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda. tiba tibda
ditengah persenggamaan ku denganadit aku mendengar suara sepeda motor. aku
kaget takut jika ada tamu dan tak bisa melihat kearah datangnya suara motor
karena posisi ku yang membelakanginya. tapi seakan tidak peduli adit terus
meneruskan genjotannnya.
"wah pagi pagi udah enak
enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
"pelan pelan dit, anakku ada
di dalam perut ibumu lho"
"santai aja yu, aku sudah
memperhitungkannya kok"
ternyata itu adalah wahyu dan
ibunya bu Dewi. aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. mereka datang
pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. tiba tiba wahyu sudah
berdiri di samping kiriku. tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya
dari luar celana. aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya
dan langsung menghisap penis tegang itu. aku mengulum nya dan menghisapnya.
sementara itu bu Dewi yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan
menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. hampir selama 10 menit
kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya adit orgasme dan memuntahkan
sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma wahyu dalam
mulutku.
saking banyaknya sperma wahyu
tidak tertanpung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. bu Dewi yang
tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan
payudaraku. seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma
untuk minta bagian. kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma
bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
----------------------------------------------------------------------------
bu Dewi pov lageee
bu Dewi pov lageee
setelah selesai aktivitas di
depan rumah bi bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. tanpa canggung kami
berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. kecuali bu
bidan Deby yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah
tidak tertutupi sehelai benangpun. aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan
yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. berbeda dengan
perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut bu Deby
tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang
berpotongan longgar khas bu Deby sehari hari.
selesai melepas pakaian aku dan
bu Deby saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing
masing. bibir bu Deby memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. sedang anak
anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
"yaudah ayo bantu aku
kebelakang dulu"
adit mengajak wahyu ke belakang.
mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. tapi aku tidak ambil pusing. aku
terus menikamti ciumanku dengan bu Deby.bosan berciuman kami menghisap buah
dada satu sama lain. buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku
tidak kalah besar dari milik bu Deby yang kutaksir ber-cup c. beberapa saat
kemudian adit dan wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang,
entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
"sekarang ibu pakai ini
dulu"
adit membawakan aku sebuah jilbab
berwarna coklat. yang kutebak adalah milik bu Deby karena ku sering melihat bu
Deby memakainya. rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab.
apalagi yang lebar seperti yang dipakai ibunya. memang jilbab berfungsi untuk
melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang
sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri.
kini wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. dia mengeluarkan
dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
" sekarang ibu ibu duduk di
kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah wahyu singkat.
kami segera mengikutinya. lalu
wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya. dia mengarahkan
semprotannya ke arah vaginaku. ternyata itu adalah krim cukur. satu persatu
adit dan wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu
mereka. setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jept jemuran yang sudah
mereka bawa dari belakang tadi. mereka memasangkannya masing masing pada pentil
kami.
"ahhh duh sakittttt"
"ahhhh shhhh"
awalnya kami merasa kesakitan
ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang
sangat sensitif. tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat
pada ujung pentil kami. belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang
berukuran cukup besar. merak merubah posisi menjadi posisi 69. tanpa disuruh
kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki
vaginaku. ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
"gimana bu enak?" tanya
wahyu padaku.
"ihhya ennak" jawabku
tak jelas karena penis wahyu di mulutku.
begitu juga dengan adit dia
terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing
dengan penisnya dan sebatang timun. aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai
orgasme dan disusul bu Deby beberapa saat kemudian. seharian kami memuaskan
nafsu birahi kami adit dan wahyu bergantian meyetubuhi kami. mereka melakukan
bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan
mengikat buah dada kami. mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. mereka
menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan bu Deby sedang
berpelukan.
kami hanya berhenti untuk
istirahat dan makan. bahkan untuk makan adit dan wahyu menggunakan tibuh kami sebagai
alas makan. mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya
bersama. akmi makan dengan dengan disuapi oelh anak kami masing masing tidak
dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut. entah berapa kali kami
mengalami orgasme seharian ini. sudah tak terhitung jumlah sperma yang
ditumpahkan anak kami berdua. sampai sampai ruang tamu rumah bu Deby dipenuhi
bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
-------------------------------------------------------------------------------
bu Deby pov
bu Deby pov
akibat kehamilanku, terjadi
perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia
kehamilanku yang masuk bulan ketiga. buah dadaku yang sebelumnya sudah
berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil
sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. begitu juga dengan
pakaianku. tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju
kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. meskipun aku
berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. teman teman
sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku. sebenarnya akupun juga
sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. tapi karena lamanya proses
pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku
meskipun terasa semakin menyiksa. belum lagi pandangan mesum dari laki laki di
puskesmas. jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki
disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. tubuhku yang menonjol kesana
kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras.
terutama pak heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. sebenarnya aku
dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan
hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
tetapi berbeda ceritanya jika aku
di rumah. masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi.
karena semenjak awal hubungan gelapku. nyaris aku tidak pernah memakai baju.
aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. itu semua
kulakukan agar wahyu dan adit leluasa menyetubuhi aku. tapi itu semua dengan
syarat suamiku sedang tidak di rumah da tidak ada orang lain di rumah. selain
itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. ketika aku keluar rumah aku
selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan
tidak memakai pakaian dalam didalamnya. sering aku berpakaian sperti itu saat
berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat
menemui tamu dirumahku. aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak
kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati
perhatian mereka padaku.
pernah di suatu pagi hari saat
aku dan adit sedang asyik bersenggama.
"ahhhha ahhhha"
"shhhhh ehhmmmm"
"tok tok tok" terdengar
suara ketokan pintu
"sebhnenthar dhit
ssseppertinyha ah hhda ta mu"
aku segera menyudahi persetubuhanku
dengan adit.aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata pak kepala dukuh
datang ke rumahku.
"iyyya sebentar"
teriakku dari dalam.
aku segera berlari ke kamar untuk
ganti baju. aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang
pintu kamarku. tapi tiba tiba tangan adit menarik baju yang akan kupakai. aku
bingung kenapa adit ini.
"ibuk jangan pakai baju
ini"
"kamu gila yaa masak ibu
menemui tamu dalam keadaan telanjang. bisa bisa ibu diperkosa nanti"
"maksudnya janganpakai baju
tapi pakai ini saja"
adit meyerahkan sebuah mukena
terusan yang biasa kupakai. aku bingung.
"maksudmu ibu harus menemui
tamu hanya pake mukena"
"iya, nggak apa apa"
"nggak mau ahhh, sudah sini
mana baju ibu"
"pokoknya nggak boleh, udah
cepetan dipakai bu, kasian tamunya nungguin tuh"
akhirnya aku terpaksa memakai
mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku.
sekilas memang tidak ada yang aneh. tapi jika dilihat dengan seksama orang yang
melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang
kupakai. segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
"eh ada pak dukuh silakan
masuk"
"terimas kasih bu, maaf
mengganggu" pak dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
" silakan duduk. maaf
sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak sowan?"
tapi pak dukuh hanya diam
tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. aku yakin pak dukuh pasti tahu aku
tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. apalagi bahan mukena itu
adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
"pak dukuhh" aku
kembali memnggil tamuku itu.
"ehhh iya ya. maaf nggak
konsen bu. ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini. maklum perintah
dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing" jelas
pak dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
"oh sudah hampir jatuh tempo
ya pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya pak?"
setelah membolak balik faktur
pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan " dua ratus tiga puluh tiga
ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah dan tanah yang
ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung. mau dibayar lewat
saya atau bayar sendiri?"
"lewat bapak saja, sebentar
saya ambilkan uangnya dulu"
kemudian kau beranjak dari tempat
duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. aku membawa uang pas sejumlah 235
ribu. aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh
remasan nakal adit pada kedua payudaraku.
"ini pak uangnya, sisanaya
di bawa saja"
"oiya terima kasih bu,
ngomong ngomong pak joko tidak di rumah ya"
aku kaget menedengar perkataan
pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. aku takut pak dukuh nekat
memperkosa aku. apalgi dari tadi dia terus menatapa bagian dada mukenaku yang
sekarang kusut akibat remasan adittadi. aku kesal karena kecerobohan adt kini
aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini"
" ehh iya, bapaknya lagi ke
semarang, nganter pesanan melon"
mendengar jawabanku pak dukuh
sepertinya memikirkan sesuatu. aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk.
dan aku juga tidak terlalu takut karena ada aditdi rumah.
"oh begitu, yasudah saya
permisi dulu"
pak dukuh segera pamit pulang.
sepertinya dia urung menjalankan niatnya. entah apa alasannya tapi yang jelas
dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan
rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana. aku
hanya bisa tersenyum dalam hati. belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah
ditarik kearah tembok. ternyata adit sudah tidak sabar menyelesaikan
persetubuhan kami yang tertinda karena kedatangan pak dukuh tadi. tanpa berlama
lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. adit
lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam
vaginaku.
"ahhh pelan pelan dit"
"ahhhhh adit semakin nafsu
lihat ibu pake mukena ini"
"ohh yaa kamu suka dit"
"ohh iya bu adit suka
sekali. adit semakin nafsu ngentot ibu"
"yasudah ayo dit terus
genjot ibumu ini"
"ahhhh adit mau keluar bu,
adit mau nyampe"
dia melepaskan penisnya dari
vaginaku. lalu menyuruhku jongkok di depannya.
"sekarang ibu jongkok,aaahhh
aaahhsh. terima pejuh adit bu"
adit mengarahkan penisnya ke
wajahku sambil terus dikock dengantangan kirinya. tidak lama kemudian adit
mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku. banayak sekali pejuhnya
sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini
"ahhhh ahhhhha bersihin
bu"
segera aku mengulum penis adit
dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
"gimana enak dit?"
"enak bu kapan kapan lagi
ya" jawab adit
"gampang kalau itu, ohhiyyya
dit besok hari minggu anterin ibu ke kota s ya? kamu nggak ada acara kan
besok?"
"ohiya pasti adit mau dong
nganterin ibu yang cantik. tapi ngapain bu?"
"ah kamu ini pinter gombal.
rencananya besok ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru. soalnya
pakaian ibu sudah kekecilan semua"
"ngapain beli baru mending
gak usah pake baju bu?"
"ihhh maunya kamu tuh ya,
memangnya kamu mau ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo ibu diperkosa
gimana? kamu mau?"
"yah jangan dong"
"makanya kalo gitu besok mau
kan nganter ibu?"
"siap boss"
----------------------------------------------------------------------------
keesokan harinya hari minggu, seperti rencana kemarin aku berniat membeli pakaian dalam baru dan baju hamil untukku. langit terlihat mendung sedikit mengendurkan niatku. tapi setelah kupikir jika tidak sekarang kapan lagi. kebutuhan pakaian dalam dan baju hamil sudah sangat mendesak. kubulatkan tekad untuk tetap berangkat. setelah selesai bersiap siap dan tidak lupa membawa jas hujan. aku menghidupkan otor maticku. adit sudah keluar dari rumah dan tampak sedang mengunci pintu. setelah adit naik diboncengan motorku segera kupacu motorku menyusuri jalanan kampungku. jarak dari rumahku ke kota s cukup jauh sekitar 45 km. belum lagi jalan berkelok yang tidak terlalu mulus paling tidak membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai kesana. aku berjalan tidak terlalu kencang, selain mejaga keselamatan juga hari masih sangat pagi jadi aku yakin toko juga belum ada ang buka. selama perjalanan aku tidak lepas dari kelakuan nakal adit. selama perjalanan dia terus menerus meremas remas payudaraku dari belakang. aku kadang menjadi tidak fokus dalam mengendarai motorku.
keesokan harinya hari minggu, seperti rencana kemarin aku berniat membeli pakaian dalam baru dan baju hamil untukku. langit terlihat mendung sedikit mengendurkan niatku. tapi setelah kupikir jika tidak sekarang kapan lagi. kebutuhan pakaian dalam dan baju hamil sudah sangat mendesak. kubulatkan tekad untuk tetap berangkat. setelah selesai bersiap siap dan tidak lupa membawa jas hujan. aku menghidupkan otor maticku. adit sudah keluar dari rumah dan tampak sedang mengunci pintu. setelah adit naik diboncengan motorku segera kupacu motorku menyusuri jalanan kampungku. jarak dari rumahku ke kota s cukup jauh sekitar 45 km. belum lagi jalan berkelok yang tidak terlalu mulus paling tidak membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai kesana. aku berjalan tidak terlalu kencang, selain mejaga keselamatan juga hari masih sangat pagi jadi aku yakin toko juga belum ada ang buka. selama perjalanan aku tidak lepas dari kelakuan nakal adit. selama perjalanan dia terus menerus meremas remas payudaraku dari belakang. aku kadang menjadi tidak fokus dalam mengendarai motorku.
"adit sudah dong, kalau
jatuh gimana"
tak ada jawaban. tangan adit
masih saja meremas remas kedua buah dadaku. aku terpaksa menurunkan laju
kendaraanku. aku juga was was jika ada orang yang melihat kelakuan adit. tapi
sepertinya mereka tidak curiga, apalagi adit tubuhnya masih kecil tidak akan
terlihat aneh jika berpeganganpad ibunya ketika naik motor. kukira juga tidak
ada yang memperhatikan meskipun pegangan adit tepat pada kedua buah dadaku.
hampir selama perjalanan adit tidak melepaskan tangannya dari buah dadaku,
samapai akhirnya kami sampai di toko perlengkapan ibu hamil dan bayi yang cukup
besar dikota s. aku memarkirkan motorku dan masuk kedalam toko diikuti adit di
belakangku.
"selamat pagi ada yang bisa
dibantu?" tanya pelayan toko menyambutku.
"ada bra untuk wanita hamil
mbak?"
"oiya ada bu silakan"
aku mengikuti pelayan tersebut ke
bagian samping yang berisi rak bh dengan berbagai model dan ukuran. aku melihat
lihat dulu dan memilih bebrapa bra untuk kucoba. sat menuju kamar pas adit
pertama memakas ikut. tapi setelah kuberitahu jangan memancing kecurigaan
akhirnya dia mau menunggu di luar. akupun mncoba satu persatu bh yang sudah
kupilih. aku memcoba bra berukuran 40d denagn berbagai macam model mulai dari
sportbra, plum, full support sampai maternity bra yang bisa dibuka bagian
depannya. semua bra yang kupakai terasa pas menampung buah dadaku. tapi setelah
kupikir pikir jika baru usia 3 bulan kehamilanku ukuran payudaraku sudah
sebesar ini. bagaimana dengan beberapa bulan kedepan. aku harus membeli yang lebih
besar.
setelah keluar dari kamar pas aku
segera bertanya pada pelayan tadi
"mbak yang 42e ada tidak
ya?"
"oh maaf kalo 42 e tidak
ada, yang ada hanya 42d bu. untuk cup e tidak ada stok bu. harus pesan lebih
dulu"
setelah kupikir pikir aku bisa
membeli yang ada lebih dahulu dan memutuskan memesan bra tadi untuk beberapa
bulan kedepan.
"ya sudah mbak saya ambil
yang ini sama pesan untuk yang 42e?"
"baik. mari ikut saya ke
kasir."
"kira kira berapa minggu
barangnya ada mbak?"
"mungkin baru bulan depan
bu, karena harus pesan langsung dari jakarta"
akhirnya aku membeli beberapa
pasang bra serta pakaian hamil. setelah membayar semua barang yang kubeli aku
segera melangkah keluar toko. ternyata di laur huja deras. aku memtuskan
menunggu hujan reda meskipun aku membawa jas hujan. tapi setelah menunggu
hampir 45 menit hujan tidak kunjung reda bahakan keliatan semakin deras. aku
memutuskan menembus hujan. segara kuambil jas hujan model dari bagasi dibawah
jog motorku. jas hujanku berbentuk ponco. aku juga memberika jas hujan untuk
adit. bedanya milik adit model terpisah atasan dan bawahan. setelah selesai
memakai jas hujan dan helm serta memasukkan belanjaanku kedalam bagasi. aku
segera memacu motorku menembus derasnya hujan.
semenjak naik motor adit sudah meremas
remas buah dadaku lagi. hujan ditambah gesekan baju karena remasan adit
mebuatku tidak konsentrasi. akhirnya ketika lampu merah akumemutuskan untuk
menepi diemperan toko yang sedang tutup. segera aku memarkirkan motorku dan
turun.
"mau ngapain bu?"
aku tidak menjawab. aku hanya
mulai melepaskan kancing blouse yang kupakai tanpa melepas jas hujanku. aku
melepas baju yang kupakai serta bh nya sekalian. adit kaget melihatku melepas
baju dan bhku?"
"kenapa ibu buka baju?"
"ibu nggak nyaman dari tadi
kamu remes remes terus. jadi biar sama sama enak ibu buka baju sekalian
saja"
"wah, ibu berani ya
sekarang?"
"iya dong, bunya siapa
dulu?"
setelah memasukkan baju dan bhku
kedalam tasku aku kembali meghidupkan motor tapi kali ini hanya memakai jas
hujan tanpa baju dan bh. buah dadaku menggantung bebas di balik jas hujanku.
udaran dingin membuat puting payudaraku mengeras. akupun tidak takut ketahuan
orang naik motor tanpa memakai baju. karena selain jalanan lengang karena hari
ini minggu dan keadaaan sedang hujan. masih ada jas hujan yang menutupi
tubuhku. juga tangan adit yang selalu memegangi buah dadaku semakin menghalangi
pandangan orang pada tubuhku. selama perjalanan pulang adit terus terusan
memainkan buah dadaku. aku yang diserang terus menerus ditambah hujan deras
terpaksa memacu motorku maksimal pada kecepatan 30 kpj. waktu tempuh pulang
kerumahku pun semakin lama karena aku sempat berhenti 2 kali karena orgasme
akibat adit yang terus memainkan buah dadaku. perjalanan selama 2 jam aku lalui
bukan tanpa perasaan was was, terutama jika ada pengendara lain menyalip dari
belakang. aku takut ada yang melihat adit sedang bermain dengan buah dadaku
yang sudah tidak ditutupi baju dan bh. tapi akhirnya aku sampai di rumah dengan
selamat dan aman. segera setelah masuk kerumah adit langsung menubrukku
sepertinya dia sudah tidak tahan dengan melihat kelakuan binal ibunya selama
perjalanan pulang tadi.
-----------------------------------------------------------------------------
bu Dewi pov
bu Dewi pov
sekarang usia kehamilanku sudah
masuk 6 bulan. perutku sudah membuncit besar. anak adit yang ada dalam perutku
tumbuh dengan sehat. selalu ada adit dan wahyu yang secara rutin menyirami
kandunganku dengan lahar panas mereka. praktis hanya mereka berdua yang bisa
memuaskan nafsuku yang lebih besar dari sebelumnya. mungkin bawaan kehamilan
yang mengakibatkan tubuhku rasanya selalu ingin dipuaskan dengan penis terutama
milik ayah bayi dalam perutku. selain itu payudaraku juga sudah mulai
memproduksi susu, adit dan wahyu senang sekali dengan hal ini. hampir setiap
bermain ke tempatku adit selalu menyempatkan menyusu padaku tentu saja sambil
menggenjot aku untuk memuaskan nafsuku yang semakin tidak terbendung. begitu
juga wahyu, anakku, setiap hari dia pasti menyusu padaku. dialah yang
menghabiskan produksi susu pada kedua buah dadaku setiap hari. hampir setiap
saat dia berada didekatku untuk menyusu padaku, entah itu saat menonton tv,
saat tidur bersama bahkan saat mandipun kadang dia ikut untuk menyusu.
hari ini aku berencana akan kembali
memeriksakan kehamilanku. meskipun pada pemeriksaan sebelumnya sudah jelas
bayiku ini sehat dan tumbuh tanpa kelainan aku harus rutin periksa. aku
berencana berangkat agak siang agar antrian nya tidak terlalu lama. pukul 10.30
aku memacu motor bebek ku menuju puskesmas. setelah mendaftar aku duduk
menunggu giliran. dari yang kulihat masih ada seorang sebelum giliranku, jadi
aku tidak perlu menunggu lama lagi sebelum giliranku masuk ruang periksa. 20
menit kemudian.
"bu Dewi Tarigan, silakan
masuk" panggil petugas daftar sambil menyebut namaku.
"tok tok tok" aku
mengetuk pintu sebelum masuk ke ruang periksa.
"silakan masuk, o ternyata
bu Dewi Tarigan" sambut suara ramah, yang tidak lain milik bidan Deby.
"selamat siang bu"
"selamat siang, cek rutin ya,
silakan langsung ke meja periksa" kata bu bidan Deby.
"baik bu" jawabku
bu bidan memang sudah paham
keperluanku. hampir setiap bulan aku memeriksakan kehamilanku. lagipula bayi
dalam perutku ku ini adalah cucunya sendiri maka dari saran bu bidan tiap bulan
setidaknya sekali aku harus periksa. aku segera naik ke meja periksa. setelah
bu bidan membaca catatan medisku, dia langsung berdiri dan nampak perutnya yang
sudah cukup besar juga. jika tidak salah usia kandungannnya sudah 4 bulan. jika
di dalam perutku ada bibit adit yang sedang tumbuh, maka di perut bu Deby ada
anak wahyu wahyu yang dia tanam bebrapa bulan yang lalu. ya orang orang mengira
anak dalam perut kami anak suami kami masing masing, mereka tidak tahu bahwa
dua orang wanita ini sedang mengandung benih yang ditanam oleh teman anak
mereka masing masing, yang usia nya bahkan belum genap 12 tahun.
"saya periksa dulu ya"
kata bu bidan.
bu bidan menarik keatas bagian
bawah baju terusan babydoll ku. aku tidak memakai bh dan cd, sehingga tidak ada
apa apa lagi yang melapisi antara baby doll dan tubuh bugilku. tapi hal itu
tidak membuat bu bidan terkejut, semenjak pertama kali kesini aku memang tidak
pernah memakai pakaian dalam. apalagi mengingat hubungan kami selama ini sudah
tidak terhitung berapa kali kami melihat tubuh telanjang kami satu sama lain.
"tolong jangan
bergerak"
dia memakai stetoskop dan
mengarahkannya pada perutku, bu bidan tampak sedang menghitung sesuatu. setelah
selesai dia mengambil alat tensi dan memakaikannya pada lenganku, dia memompa
lalu melihat tekanan darahku.
"semuanya normal, detak
jantung bayi dan tekanan darah anada normal" jelas bu bidan.
setelah itu aku duduk diatas meja
periksa. setelah merapikan alat alat periksa tadi bu bidan berjalan menuju
pintu masuk dan menanyakan sesuatu pada petugas daftar. setelah itu bu bidan
kembali masuk, menutup pintu dan menguncinya. bu bidan berjalan ke arahku yang
masih duduk diatas meja periksa.dan . . .
"muachhhh shhhh"
"musshhch"
kami langsung berciuman dengan
ganas, lidah kami saling memebelit. kami memainkan air liur yang bercampur
dalam mulut kami. tangan kami saling meremas buah dada satu sama lain, sambil
membuka pakaian yang melekat di tubuh kami. dalam sekejap tubuhku sudah
telanjang, karena aku hanya memakai baby doll tanpa pakaian dalam. sedangkan
kini di tubuh bu bidan hanya menempel bra, cd serta jilbab di kepalanya. ya
selain untuk memeriksakan kandungan, aku datang ke puskesmas untuk saling
memuaskan bersama bu bidan. entah sejak kapan, kami berdua tertarikuntuk melakukan
hubungan lesbian. tapi yang jelas kami saling nafsu melihat tubuh hamil kami.
setelah puas berciuman dan meremas , kami berhenti sebentar. kini cd bu Deby
sudah tergeletak dilantai, dan bh nya sudah terangkat ke atas buah dadanya.
payudara miliknya yang menurut penuturannya saat ini berukuran 40d itu
menggantung indah beradu dengan perutnya yang juga membesar. hanya jilbabnya
saja yang masih terpasang di kepalanya, entah kenapa meskipun sudah tidak
memakai apa apa lagi di tubuhnya bu bidan masih saja memakai jilbabnya saat
berhubungan seks.
bu bidan berjalan mendekati meja
kerjanya dan mengaduk aduk isi tasnya seperti mencari sesuatu. dia kembali
membawa beberapa penjepit logam, yang setiap pasang dihubungkan dengan rantai
logam dengan liontin berbentuk hati tergantung ditengahnya. selain itu dia
membawa tongkat panjang yang sepertinya terbuat dari karet dengan permukaan
bergerigi, ujung tongkat itu membulat sehingga berbentuk seperti penis. aku
kaget darimana bu bidan mendapatkan barang barang seperti itu. pertama dia
memasang penjepit di puting payudara kirinya.
"ahhhssshhh"
kudengar suara desisan saat dia
menjepit puting sebelah kirinya sendiri. setelah itu dia mengambil ujung lain
dari penjepit yang dihubungkan rantai ini dan mengarahkannya ke puting sebelah
kanan milikku.
"aduhhh ahhhh sakit"
bu Deby memasang jepitan itu pada
puting payudara sebelah kanan milikku. dia mengambil sepasang lagi jepit yang
tersisa kali ini memasang ujung ujungnya pada puting payudara kanan miliknya
dan puting payudara kiri milikku. kini puting kami terhubung silang satu sama
lain. panjang rantai yang tidak lebih dari 50 cm membuat kami tidak bebas
bergerak, jika sampai tertarik maka akan mengakibatkan rasa sakit pada puting
payudara kami. tapi entah kenapa kami berdua justru menikmati rasa sakit itu.
kami berdua memang sensitif pada bagian puting payudara kami terutama sejak
kami hamil, buktinya sering kami orgasme hanya dengan memainkan puting payudara
kami.
"sekarang ini"
bu bidan mengambil tongkat karet
tadi. dia mengarahkan tongkat karet berwarna coklat tua dengan panjang sekitar
60 cm ke bibir vaginanya. pelan pelan salah satu ujung tongkat itu amblas masuk
dalam vagina bu Deby. hampir sepertiga panjang tongkat itu masuk kedalam vagina
bu Deby. kini bu Deby nampak sperti wanita hamil dengan penis panjang berwarna
coklat gelap mengantung di selangkangannya. belum selesai aku terpana dengan
pemandangan di depanku, kini bu Deby mengarahkan ujung lain tongkat itu ke
vaginaku.
"tolong, dibuka sedikit
pahanya"
"ahhhss adhhhuhh" aku
merasakan sensasi aneh saat tongkat karet itu memasuki vaginaku. gerigi di
sekeliling permukaan tongkat itu membawa rasa nikmat didalam rongga vaginaku.
pelan tapi pasti kini ujung tongkat itu juga memenuhi vaginaku dengan
menyisakan panjang sekitar 15 cm ditengahnya. sekarang kami terhubung satu sama
lain di tiga titik, masing masing dua di puting payudara kami dan tongkat karet
di vagina kami.seandainya ada orang yang melihat kondisi kami saat ini pasti
akan sangat terkejut dan horny. bagaimana tidak, dengan berlatar tempat di
dalam ruang periksa, 2 orang wanita hamil yang terhubung puting puting
payudaranya dengan sebuah rantai terlihat mempunyai penis dan saling mengentoti
satu sama lain. sebuah pemandangan yang tidak biasa yang jika ada yang merekam
dan dijual, akan menjadi video bf yang sanagt laku di pasaran.
setelah membetulkan posisi kami,
bu Deby mulai menarik pantatnya ke belakang dan mengakibatkan tongkat karet
dalam vagina kami tertarik keluar. setelah itu dia memajukan pantatnya lagi dan
membuat ujung tongkat karet ini masuk kembali ke vagina kami. aku yang dari
tadi hanya diam kini mulai paham. aku mulai menggerakkan pantatku pelan seirama
dengan gerakan bu Deby. senasi gerigi serta rasa sakit jika puting kami
tertarik menghasilkan rasa nikmat tersendiri. semakin lama gerakan kami semakin
cepat.
"ahhhhhsssh ahhh
ehhnakkk" racau bu Deby
"ihhya ayo terus bu sodok
terus" balsku tak mau kalah
"ahhhyooo terus sodok aku
buuuu"
selama hampir setangah jam kami
saling menyodok, entah berapa kali orgasme yang kami dapat tadi. cairan vagina
kami meleleh sepanjang tongkat karet itu dan menetes membasahi lanti di bawah
kami. tubuh kami bermandikan keringat seprti habis berlari jauh. puting
payudara ku yang dijepit mengeluarkan asi selama kami saling sodok tadi. si itu
menetes diaatas perutku dan bercampur dengan keringatku. kami menyudahi
permainan kami setelah hampir satu jam. kami harus menghindari kecurigaan orang
karena berlama lama di rung periksa.
sejak payudara ku yang tumbuh
semakin besar dari hari ke hari akibat kehamilanku ini adit semakin suka
memainkan kedu buah dadaku ini. hampir tidak ada waktu yang dilewatkan
bersamaku tanpa memainkan buah dadaku entah itu meremas remas, memelintir dan
menarik narik narik putingku, atau sekedar menghisap atau menggigitinya. entah
itu saat sedang menyetubuhiku, saat menonton tv, di dapur, saat makan, saat
mandi bersama dimanapun adit selalu bermain dengan payudaraku. jadi tidak heran
jika meskipun saat ini usia kandunganku baru menginjak 5 bulan, payudaraku
sudah memproduksi asi. meskipun belum melimpah tapi adit suka sekali menyusu
padaku. sepert pagi itu, hari minggu pagi, aku sedang di dapur sedang memasak
untuk sarapan ku dan adit. suamiku baru akan pulang 2 hari lagi karena
mengikuti seminar pertanian yang diadakan kementrian pertanian di ibukota
provinsi. kelompok tani desa kami diundang ke seminar sebagai model percontohan
sistem koperasi yang sedang digadang gadang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
pangan dan menyejahterakan petaninya. suamiku yang menjadi ketua kelompok tani
mewakilinya untuk menyampaikan presentasi tentang kiat kiat dalam pengelolaan
pertenian di desa kami.
"selamat pagi ibu"
suara adit menyambutku
"hyaaah, aduh adit, ngagetin
ibu aja kamu"
adit sudah berada di belakangku
yang sedang memasak sambel terong kesukaannya. tangannya sudah meremas kedua
buah dadaku dari belakang. saat itu aku memakai celemek dengan tali di pundak
berwarna biru dengan aksen bunga. di baliknya aku memakai kaos pink dengan
bawahan rok berwarna putih.
" aduhhh dit sshhh"
desisku "auhhh uhhh shhhh"
tiba tiba adit mencubit putingku
dan menarik nariknya.
"ahhhh aduhh jangan dit
jangan dipencet" kataku "ibu lagi masak nih"
"wow, ibu belum melahirkan,
tapi sudah keluar susunya"
"uhhhh itu gara gara kamu"
balasku "kamu sih terus terusan mainin tetek ibu ahhhss"
"ahhhh, adit jadi haus"
adit lalu menarik kaosku ke atas
tetekku. kini tinggal celemek yang menutupi kedua tetekku. adit mengeluarkan
tetekku dari balik celemak tanpa membuka ikatan talinya lebih dulu. dia menarik
ketengah celemek yang kupakai sehingga sekarang celemek itu terjepit kedua
tetekku. dia langsung mencaplok tetekku dan menghisap keluar asi di dalamnya
persis seperti waktu dia masih bayi. bedanya kali ini tangan kirinya sudah menggerayangi
dan menggosok gosok vaginaku dari luar rok yang kupakai.
"aditt ahahh shhhh"
hanya suara itu yang bisa keluar dari mulutku.
"wah. lihat bu" kata
adit "vagina ibu sudah basah kuyup"
"ahhha dhitttt aduhhh enak
sayang"
"bisa kaget kalo bapak lihat
nih" kata adit sambil menggigit pentil tetekku.
puas menyusu kini adit berhenti
sebentar.
"bu, adit pengen ngentot ibu
nih" kata adit "balik badan dong"
"oke sayanghhh"
"ayo mulai"
setelah berbalik adit langsung
menusukkaan penisnya ke vaginaku. vaginaku yang sudah basah kuyup memudahkan
penis adit melakukan penetrasi padaku. adit langsung menggenjotku dari belakang
dengan kecepatan tinggi. dia memegangiku pada kedua lenganku sehingga aku tidak
tersungkur karena posisiku yang membungkuk ke depan.
"hhhahhh ibuuu ahhhhh"
racau adit
"uhhhhha ohhhhhh" aku
juga tak kalah ikut mendesah. " ahhh ibu sayang adit"
"ahhh adit juga sayang
ibu" balasnya "ahhh vagina ibu ennnak bangheettt"
"oohhhh uahhhhh"
aku mendapatkan orgasme
pertamaku. kini celemek yang kupakai sudah basah kuyup karena air susu yang
terus menerus keluar.
"ibu udah keluar
yaaaaa" kata adit " gimana bu rasanya kontol adit? enakkk?
dibandingin punya bapak enakan mana?"
"ahhhhgg, kontolmu dit,
kontolmu jauh lebih enak" jawabku "ahhhdit. kontolmu jauh lebih
besar, pahnnnjang dan lebih nikmatttttahhhg"
"kalo gitu adit akan kasih
ibu hadiah" kata adit " adit bakal keluarin pejuh adt di dalam vagina
ibu, giaman ibu suka?"
"ohhhg ihyaa dit, ibu mau
keluar " balasku " ayo keluar bareng"
"ahhhhhhhgggggg"
teriakan kami memenuhi dapur
seiring dengan orgasme kami berdua.
"ahhhggg bayinya nendang
nendang dit" kataku
"ohhhya, adit nggak sabar
pengen lihat adik adit" jawab adit "besok kalau sudah lahir, langsung
bikinin lagi ya buuu"
---------------------------------------------------------------------------
setelah itu kami beristirahat sebentar. lalu adit membantuku meneruskan aku memasak yang sempat terhenti tadi. setelah itu kami sarapan bersama. seharian kami habiskan untuk bermesra mesraan berdua. kami berdua menonton tv bersama mungkin karen capek aku tertidur. ketika bangun jam sudah menunjukkan pukul 11.30 siang. aku tertidur selama hampir 3 jam. ketika aku bangun, aku disambut senyuman adit yang lagi lagi sedang menyusu padaku.
setelah itu kami beristirahat sebentar. lalu adit membantuku meneruskan aku memasak yang sempat terhenti tadi. setelah itu kami sarapan bersama. seharian kami habiskan untuk bermesra mesraan berdua. kami berdua menonton tv bersama mungkin karen capek aku tertidur. ketika bangun jam sudah menunjukkan pukul 11.30 siang. aku tertidur selama hampir 3 jam. ketika aku bangun, aku disambut senyuman adit yang lagi lagi sedang menyusu padaku.
"udddah bangun buuuhhk"
sapa dit "slrrruuup"
"ahhhditttt, enak
dhhhit"
"bu, kok susu ibu cuma
keluar sedikit ya?" tanya adit "beda dengan ibunya wahyu"
"ahhh kamu ini ibu ini baru
hamil liman bulan tapi sudah keluar sebanyak ini" jawabku "gara gara
kamu sih"
"tapi masih kurang
buuukkkkk" balas adit.
"kamu itu tiap hari netek
ibu masih aja kurang" jawabku " kamu nggak kasihan apa sama calon
adikmu ini? masa susunya dihabisin sendiri"
"habis enak sihhh,"
jawab adit sambil masih terus menyusu padaku "sebentar adit punya
ide"
tiba tiba dit berhenti menetek
padaku. dia melepaskan kulumannya pada tetekku dan beranjak berdiri. dia
berjalan meninggalkan ku yang masih terbaring telanjang di depan tv. dia menuju
ke belakang entah apa yang dia lakukan. aku menunggu sepuluh menit sampai adit
muncul kembali. dari belakang dia terlihat membawa tong silinder berukuran
sedang berwarna krom. aku tidak tahu yang dia bawa. baru setelah di membawa
barang itu mendekat aku baru sadar bahwa itu adalah alat yang biasa dipakai
untuk memeras susu sapi yang dipelihara di belakang rumah.
"kalau pakai ini pasti
keluar banyak" kata adit sambil menunjukkan sepasang cup penyedot.
"ahhhh gak mau ahhhh
dittt"
"memangnya kenapa bu?"
"kamu pikir ibu sapi pakai
gituan" balasku "lagian, pasti sakit kalo pakai itu"
"yahhh ibu"
"pokoknya ibu gak mau"
adit terlihat sedih. dia pasti
sangat mengharapkan susu yang melimpah dengan alat pemeras susu sapi itu. tapi
aku juga tidak mau diperas seperti sapi. namun rasa iba dan sayangku akhirnya melunakkan
hatiku.
"yaudahhhh, ibu mau"
"bener bu?" sahut adit
denga wajah berbinar
"iyya, tapi pelan pelan saja
ya"
"oke buukk"
adit lalu menarik kabel power dan
menancapkannya di stop kontak di dinding. dia mengulur kabelnya dan mendekatkan
alat itu padaku. dia menghidupkan mesin itu. suara mesin berputar memenuhi
ruang tamuku. dari sepasang cup itu terdengar suara udara terhisap masuk dengan
kuat. aku agak ngeri mendengarnya.
"udah siap buu"
"iyyaa' jawabku "tapi
disetel yang paling rendah ya kekuatannya"
"oke" balas adit
"sekarang ibu nungging dong, biar gampang"
aku menuruti perintah anakku. aku
menungging dengan bertumpu pada kedua tangan dan lututku. posisiku sudah mirip
seperti sapi betina yang siap diperas susunya.adit lalu menarik selang penghisap
kebawahku. dia memasang satu persatu cup penghisap itu pada tetekku. aku
merasakan sensasi hisapan yang sangat berbedadari biasanya. hisapan ini begitu
kuat menarik tetekku hingga rasanya pentilku mau copot.
"aduhhh dit yang pelan
dong"
"ini sudah yang paling pelan
bu" balas adit
aku terkejut jika dengan hisapan
terlemah saja sudah seperti ini, trus bagaiman jika kekuatan penuh. kulihat
dari cup bening susuku mulai mengalir keluar. cairan putih asi mulai mengisi
tabung penympanan berukuran 5 liter yang menempel di samping mesin hisap.
selama sepeuluh menit diperas setidaknya 50 ml asi sudah memenuhi tabung
penyimpanan itu.
"bu, adit bantu yaaa"
tiba tiba adit yang dibelakngku
sudah memasukkan kontolnya. vaginaku yang sangat basah karena rangsangan
dikedua tetekku sangat meudah dimasuki penis adit. adit langsung menggenjotku.
"ahhhhhh ahhhhg gimana bu enak?" tanya adit
"ahhhhhh ahhhhg gimana bu enak?" tanya adit
"ahhhduhhh enakhhhh"
aku sudah tidak mampu bersuara lagi.
"adit naikin yaaaa"
sepertinya dit mulai tidak sabar
"ahhh jangan dit
jahngahhhhhhhhh"
aku terkejut merasakan hisapan di
tetekku semakin bertambah kuat. aku mendapatkan orgasme yang pertama yang
diiringi keluarnya siku yang semakin deras. vaginaku yang semakin basah membuat
adit semakin liar menggenjotku.
"ahhhhh buu ahhhhh"
"aduhhha dit enak dit"
selama 1 jam penuh aku digenjot
adit dan diperas susuku. kombinasi keduanya membuatku orgasme sampai 4 kali.
aditpun akhirnya memuntahkan lahar putih panasnya bersamaan dengan orgasme
terakhirku. asi yang berhasil diperas terkumpul 300 ml. adit puas sekali.
semenjak saat itu setiap hari aku diperas dengan alat itu. setidaknya 3kali
sehari susuku diperas, setiap 8 jam sekali susuku diperas sambil digenjot adit.
adit suka sekali melihatku seperti itu. bahkan sekarang hisapan alat itu selalu
disetel maksimal. seiring dengan usia kehamilanku produksi asiku juga semakin
banyak. bahkan saking seringnya dihisap setiap hari rata rata setiap diperas
kedua tetekku menghasilkan kurang lebih 1 liter asi. jadi selama sehari tidak
kurang 3 liter asi diperas dari tetekku. semuanya habis diminum adit setiap
hari.
-----------------------------------------------------------------------------
saat ini bulan april, usia kandunganku sudah menginjak 6 bulan sedangkan usia kandungan bu Dewi sudah 8 bulan, tinggal beberapa minggu lagi sebelum kelahiran cucu pertamaku dari adit. pada bulan ini pula adit akan berulang tahun yang ke 12. sedangkan wahyu sudah berulang tahun kemarin pada bulan maret. aku tidak sempat memberi hadiah kepada ayah calon anak kedua ku itu. dan dengan semakin dekatnya ulang tahun adit maka aku berniat memberi mereka berdua hadiah istimewa. aku sudah menyiapkan rencanaku jauh hari. aku melibatkan bu Dewi dalam kejutan ini. sebelumnya aku sudah mengabari bu Dewi dan hari ini aku berniat menjalankan rencan itu.
saat ini bulan april, usia kandunganku sudah menginjak 6 bulan sedangkan usia kandungan bu Dewi sudah 8 bulan, tinggal beberapa minggu lagi sebelum kelahiran cucu pertamaku dari adit. pada bulan ini pula adit akan berulang tahun yang ke 12. sedangkan wahyu sudah berulang tahun kemarin pada bulan maret. aku tidak sempat memberi hadiah kepada ayah calon anak kedua ku itu. dan dengan semakin dekatnya ulang tahun adit maka aku berniat memberi mereka berdua hadiah istimewa. aku sudah menyiapkan rencanaku jauh hari. aku melibatkan bu Dewi dalam kejutan ini. sebelumnya aku sudah mengabari bu Dewi dan hari ini aku berniat menjalankan rencan itu.
sudah sejak kemarin adit dan
wahyu tidak di rumah. mereka berdua ikut studi wisata ke jakarta yang diadakan
sekolah mereka. selama hampir seminggu kedepan kami akan tersiksa karena tidak
mendapat jatah dari adit dan wahyu. tapi momen ini dirasa pas untuk menyiapkan
kejutan untuk mereka berdua. hari itu hari jumat seperti biasanya aku hanya
praktek setengah hari. setelah selesai aku tidak langsung pulang tapi menuju
rumah ibu Dewi. sesampainya di rumah ibu Dewi aku langsung masuk dan
menjelaskan rencanaku.
"jadi begini lho bu, 6 hari
lagi kan adit ulang tahun dan kemarin saya belum sempat kasih hadiah ke wahyu
pas ulang tahun. jadi bagaimana kalau kita berdua bikin kejutan untuk
mereka"
"ohiyya, bu, saya setuju
sekali" balas bu Dewi semangat "tapi kejutan apa?"
"ini saya sudah punya
ide"
aku menunjukkan barang yang ku
sudah kusiapkan sebelumnya. bu Dewi masih bingung dan belum memahami maksudku.
"ini apa bu?" sambil
menunjukkan sebuah lingkaran logam mengkilat di tangannya.
"gini bu, bagaimana kalau
kita kasih kejutan buat mereka dengan memasang tindik di pentil susu
kita?"
bu Dewi terlihat terkejut dengan
jawabanku "apa? tindik?"
bu Dewi nampak enggan dan kurang
setuju dengan ideku
"bagaimana bu?"
"wah memang tidak ada ide
yang lain?"
"ayolah bu, saya sudah
menyiapkan rencana ini matang matang tenang saja"
"tapi apa tidak sakit
bu?" bu Dewi nampak ketakutan
"yaa, pasti sakit tapikan
cuka sebentar" balasku "tapi pasti anak anak kita akan senang dengan
kejutan ini"
"trus siapa yang harus
memasang bu?" tampak bu Dewi kurang yakin dengan rencanaku.
"tenang saja bu, saya kan
sudah biasa"
aku yang seorang bidan memang
sudah biasa memasang tindik. bayi perempuan yang baru saja lahir biasanya
langsung dimintakan tindik kuping oleh ibu mereka. jadi sudah tidak terhitung
berapa kali aku memasang tindik. aku sudah sangat berpengalaman dan hafal
langkah langkah melakukan tindik yang benar dan aman. aku yang berlatar
belakang medis selalu mendahulukan setiap tindakan yang kulakukan. meskipun
kali ini sedikit berbeda jika biasanya aku memasang tindik di kuping kali ini
aku harus memasangnya pada pentil payudara. perbedaan tebal dan kondisi
jaringan keduanya merupakan tantangan tersendiri. tapi dengan pengalamanku aku
yakin bisa melakukannya.
"jadi? bagaimana?"
tanyaku lagi memantapkan hati bu Dewi.
"tapi ibu yakin bisa
kan?"
"tenang saja saya sudah
berpengalaman" jawabku menenangkan bu Dewi " sekarang ibu buka
bajunya dan berbaring dulu.
aku segera menyiapkan peralatan
dan bahan yang dibutuhkan mulai dari jarum , batang logam, tindik semuanya
harus steril. aku menyiapkan alkohol dan es batu.
"sudah siap?"
"ssudahhh"
aku mengoleskan alkohol 70% di
pentil bu Dewi. setelah itu aku memberinya es batu untuk ditempelkan pada
pentilnya sehingga mati rasa untuk mengurangi rasa sakit
"aduh dingin"
"biar gak sakit"
selagi menunggu pentil bu Dewi
mati rasa. aku menyeterilkan alat alatku. setelah dirasa cukup aku bersiap
membuat lubang di pentil kiri bu Dewi.
"sekarang lepas es nya"
sambil aku memberinya handuk kecil untuk digigit.
aku mendekatkan jarum nya, dan
memberi aba aba
"siap ya buuu. pada hitungan
ketiga" aba abaku "satuuuuu duuuaaa ....."
"ahggggggggg" bu Dewi
berteriak keras. untungnya rumah nya luas dan tertutup sehingga tidak ada yang
mendengar. pentil yang tegang dan sensitif pasti sangat sakit ketika kutusuk
dengan jarum seukuran ini. darah mengalir dari pentil bu Dewi aku segera
memasang batang logam di lubang pentil bu Dewi agar bekas luka nya tidak
menutup kembali.
"gimana? sakit bu" aku
sedikit kasihan
"ihhya" jawabnya dengan
sedikit air mata mengalir.
setelah beristirahat sebentar aku
melakukan proses yang sama pada pentil yang lain kembali suara jeritan memenuhu
ruangan tempat kami berada. setelah itu giliranku untuk ditindik. aku meminta
bantuan bu Dewi untuk membantuku melubangi pentilku, setelah tadi kuajari dan
mengalami sendiri proses yang sama. setelah itu kami menunggu beberapa hari
hingga lukanya mengering dan bersih. empat hari setelah proses pelubangan aku
datang kembali untuk memasang tindiknya. tidak seperti tindik kuping. tindik
yang kupesan langsung di internet ini lebih besar baik diamater lingkarannya
maupun diameter batangnya. setelah mencabut batang yang sudah tertancap selama
berhari hari. kami menggantnya dengan tindik berwarna putih emas. tindik itu
bisa dilepas sewaktu waktu dengan mudah jika ada suami kami. warna pentil yang
gelap dapat menyamarkan lubang di pentil kami apalagi sudah berbulan bulan
suami suami kami sudah tidak menyentuh kami. dengan alasan keselamatan
kandungan kami, padahal hampir setiap hari kami bergantian diegenjot oleh anak
anak kami. dan selama beberapa bulan kedepan sampai persalinanku tindik ini
akan aman terpasang pada kedua pentil tetekku.
hari yang kami tunggu akhirnya
tiba. pagi itu aku bersiap menjemput adit disekolah aku sudah mengabari bu Dewi
untuk berangkat bersama dan setelah itu langsung mampir ke rumahku. sesampainya
di sekolah kami menunggu sebentar sebelum bis rombongan studi wisata datang.
kulihat wahyu dan adit menghampiri kami berdua yang sudah menunggu di dekat
motor kami. setelah mereka naik dan barang bawaan di bawa, segera kami
meninggalkan sekolah untuk menjalankan rencana kami. mendekati rumah ku adit
kelihatan bingung karena wahyu dan ibunya mengikuti kami berdua. sedangkan
jalan kerumah mereka sudah jauh terlewat.
"bu, kok wahyu sama ibunya
ngikutin kita sih?"
"udah, kamu tenag aja"
"ayo dong bu cerita ada
apa?" adit merengek
"nanti kalau sudah sampai
rumah ibu kasih tahu"
"bener ya awas kalo
bohong"
setelah sampai di rumah kami
seger masuk untuk menyiapkan rencana kami selanjutnya. setelah menyuruh mereka
mandi, makan lalu istirahat selagi kami menyiapkan kejutan untuk mereka.
"awas ya nggak boleh
ngintip" kataku
"kalau sampai ngintip
kejutannya batal" tambah bu Dewi " ayo bu"
bu Dewi mengajaku kebelakang.
adit dan wahyu tiduran di depan tv. kami segera menuju ke dapur. di dapur kami
segera melepas baju yang kami pakai tanpa satupun yang tersisa kecuali jilbab
di kepalaku. lalu aku mengambil liontin yang terbuat dari perak bertuliskan
nama wahyu dan adit dan memasangnya di tindik yang sudah terpasang sebelumnya
di pentil kami masing masing. setelah itu aku mengambil krim kocok yang biasa
dipakai menghias kue tart. kami mengoleskan krim tersebut ke seluruh permukaan
perut dan payudara kami. hampir seluruh permukaan kulit perut dan payudara kami
tertutupi krim kecuali bagian aerola dan pentil sehingga tidak menutupi tindik
yang terpasang sebelumnya. setelah itu kami mengambil 2 buah lilin merah besar
dan menyalakannya. lalu kami menancapkan lilin itu masing masing di vagina
kami. setelah persiapan selesai kami segera menuju ruang tamu untuk memeberika
kejutan kami. meskipun sedikit sudah untuk berjalan dengan lilin yang menyala
sedang menancap di vagina kami.
"selamat ulang tahun"
teriak aku dan bu Dewi bersamaan.
adit dan wahyu kaget melihat kami
berdua dalam kedaaan sperti ini. wajah mereka terlihat sumringah menerima
kejutan dari kami.
"tiup lilinnya tiup lilinnya
tiup lilinnya sekarang juga sekarang juga sekarang juga" kami kembali
bernyanyi bersama.
setelah itu adit dan wahyu meniup
lilin yang tertancap di vagina kami. kami semua tepuk tangan dan memberi
selamat kepada adit dan wahyu. mereka senang sekali menerima hadiah dari kami.
kami memberi mereka hadiah french kiss secara bergantian. setelah melepas lilin
di vagina kami mereka lalu menjilati krim di tubuh kami sampai bersih. mereka
juga senang melihat tindik di puting kami yang berhiaskan liontin dengan nama
mereka. perayaan ulang tahun hari itu dirayakan seharian dengan berhubungan
seks bersama. berkali kali mereka menyetubuhi kami dan memuntahkan sperma
mereka di tubuh kami. meskipun baru saja pulang perjalanan jauh mereka tidak
terlihat capek bahkan pejuh mereka yang sudah tidak dikeluarkan selama seminggu
banyak sekali jumlahnya. tubuh kami berdua dilumuri oleh cairan cinta anak anak
kami. kami menutup perayaan itu dengan tidur bersama dalam keadaan telanjang
sampai keesokan harinya.
------------------------------------------------------------------------------
ibu Dewi pov
ibu Dewi pov
detik detik persalinanku tinggal
dalam hitungan belasan hari. sebentar lagi anakku yang kedua hasil hubunganku
dengan adit, teman anakku sendiri, akan segera lahir. adit, wahyu dan serta bu Deby
sudah tidak sabar menunggu kelahiran bayi yang akan menjadi anak, adik dan cucu
mereka. sementara itu saat ini aku lebih sering mengunjungi bu bidan untuk
berkonsultasi tentang persalinanku, selain itu juga untuk memuaskan hasrat
lesbian kami berdua. bu Deby yang saat ini juga sedang hamil 7 bulan hasil
dengan hubungannya dengan wahyu, masih masuk kerja. dia bercerita bahwa baru
akan mengambil cuti setelah kelahiran anakku ini. kami sering bertemu di baik
di puskesmas maupun di rumah kami untuk sharing pengalaman kehamilan kami kali
ini yang sangat berbeda. pengalaman yang yang belum pernah kami dapatkan
sebelumnya kami alami selama kehamilan kali ini. adit dan wahyu juga semakin
sayang kepada kami. mereka saling menjaga calon adik dan anak mereka. bahkan
sekarang kami tidak diijinkan berangkat sendiri kemana mana sebagai gantinya
anak kamilah yang mengantar jemput kami kemanapun kami pergi.
seperti sore ini, setelah
berkonsultasi dengan bu bidan Deby di puskesmas, aku akan segera pulang. tapi
karena hujan deras yang tiba tiba turun memaksa kami menunggu di puskesmas.
kami berdua menunggu jemputan dari anak kami yang saat ini mungkin baru
mengkuti kegiatan ekstra di sekolah. anak anak kami sudah mengabari bahwa akan
segera langsung menjemput kami seusaipulang dari sekolah. hari sudah semakin sore
dan gelap, puskesmas sudah sepi sejak tadi karena sudah tidak ada pengunjung
dan beberapa pegawai sudah pulang. tinggal menyisakan beberapa orang saja di
dalam kantor puskesmas. ada pak heru kepala puskesmas ini, pak tri tukang kebun
sekaligus penjaga puskesmas, seorang tukang becak yang berteduh di depan serta
pak dukuh yang menunggu hujan reda setelah tadi bermain tenis bersama pak heru
dilapangan samping puskesmas.
lam kami menunggu hingga khirnya
terdengar suara sepeda motor memasuki halaman puskesmas yang kukenali sebagai
suara motor bebekku dan mungkin yang satu adalah motor matic milik bu bidan.
kami sudah bersiap siap pulang dan menunggu di ruangan bu bidan. tapi setelah
menunggu cukup lama baru akhirnya anak anak kami masuk keruangan bu bidan. sebagian
badan mereka basah karena terkena air hujan. sebenarnya kami ingin langsung
pulang tapi mereka menolak dan memilih menunggu hujan sedikit reda dengan
alasan keamanan kami. kami menurut saja. kami bangga punya anak yang sangat
perhatian dengan ibu mereka. kami kembali ngobrol untuk mebunuh waktu. tapi
ditengah obrolan kami tiba tiba wahyu mencium bibirku begitu juga adit yang
sudah langsung menubruk bu Dewi. hawa dingin ditambah nafsu mereka yang masih
muda mebuat kami terpaksa melayani mereka. adit segera meminta kami untuk
bersandar di meja periksa.
"ayo sekarang ibu ibu
nungging ya dipinggir meja itu"
aku dan bu Deby menuruti saja
kata kata adit. lalu wahyu dan adit mendekat lalu menyibakkan rok kami berdua.
lubang vagina kami terpampang lebar karena aku dan bu bidan tidak pernah
memakai celana dalam. mereka langsung menggenjot kami secara bersama dari
belakang. aku dengan adit sedangkan bu bidan dengan wahyu. dengan kasar mereka
menggenjoti kami, aku sudah tidak khawatir dengan kandungan kami karena sudah
kuat. mereka menggenjoti kami sambil meremas tetek kami yang sudah tidak
tertutupi baju kami.
"ahhhhhhh enak buu"
"ahhggggg ahhhhh"
mereka berdua berteriak kencang.
aku khawatir akan ada yang mendengar teriakan mereka meskipun keadaan sudah sepi
apalagi suara hujan yang masih deras. aku menoleh kearah pintu dan menyadari
bahwa pintu ruanganku belum tertutup sempurna sehingga beresiko jika ada orang
yang lewat.
"ahhhhg wahhhyyyu tutuphhh
duhlu pintunya ahhhhg" kata bu bidan
"nggak usah bu" jawab
wahyu "nggak apa apa"
"tapi. . . aggghhhhh"
belum selesai bu bidan bicara dia dikagetkan dengan sodokan wahyu yang semakin
liar.
lenguhan kami semakin keras,
memenuhi ruangan bu bidan, beradu dengan suara hujan yang masih juga belum
reda. kami semakin kelenjotan seiring orgasme kami.
"agghhhhhh ennnakkkk bu
ahhggg"
"terima ini bu
ahhhhhhh"
adit dan wahyu berteriak keras.
dan aku yakin teriakan mereka pasti terdengar sampai keluar. aku yang masih
lemas setelah menrima orgasme ku tiba tba dikejutkan dengan suara dari luar.
"ooo jadi ini to pestanya
dik adit"
"wah, kenapa nggak ajak ajak
dari dulu"
suara beberapa orang laki laki
bersahutan mengagetkanku. setelah kulihat ternyata ada pak heru, pak tri, pak
dukuh serta tukang becak yang ada di depan sudah ada didalam ruangan kami. aku
terkejut melihat mereka mendapati kami dalam kondisi seperti ini. begitu juga
bu bidan yang tampak syok ketahuan sedang digenjot dari belakang oleh wahyu.
tapi ekspresi berbeda ditunjukkan wahyu dan adit mereka tampak santai dan biasa
saja.
"gimana bapak bapak? mau
mulai sekarang" buka wahyu.
aku tak paham yang mereka
bicarakan.
"silakan dipilih mana yang
suka, tapi jangan berebut" timpal adit "nanti kan bisa gantian"
"aku bu bidan" teriak
pak dukuh dan pak tri bersamaan
"yasudah saya make bu Dewi
dulu yaaaa" kata tukang becak, yang kuketahui bernama pak bejo "wah
hamil tua, pasti peret nih hahah"
omongan mereka sungguh tidak
beradab. aku dan bu Deby hanya bisa pasrah mengetahui kami sudah diumpankan
kepda orang orang ini oleh anak kami sendiri.
"bu dinikmati ya" kata
wahyu kepadaku.
tiba tiba saja dari belakang pak
bejo sudah mencengkeram pinggulku, penis hitamnya sudah tegang mengacung siap
menyetubuhiku. begitu pula bu bidan sudah digenjot oleh pak dukuh. sementara itu
pak heru berjalan di depanku dan memaksaku mengoral penisnya. pak tri juga ikut
ikutan minta dioral oleh bu bidan. kami terus terusan digenjot selama 30 menit
sebelum akhirnya mereka keluar dimulut dan di vagina kami. mereka bergantian
menggarap kami sampai sampai tubuh kami penuh dengan cairan sperma mereka. aku
dan bu bidan juga dipaksa berciuman dengan mulut kami yang penuh sperma bapak
bapak itu. mereka juga menarik narik tindik di puting kami, mereka tidak
percaya perempuan yang dari luar terlihat baik baik seperti kami ini ternyata
punya kelakuan binal. mereka bahkan lebih terkejut lagi mendengar penjelasan
dari adit bahwa anak dalam kandungan kami dalah anak adit dan wahyu. mereka
menggarap kami sampai malam, pakaian kami acak acakan akibat perbuatan mereka.
setelah hujan reda kami pulang.
namun semenjak itu mereka seperti
kecanduan dengan tubuh kami. setiap ada kesempatan mereka selalu minta dilayani
oleh aku atau bu bidan. mereka bahkan dengan terang terangan berani ke rumah
kami untuk menyetubuhi kami di depan anak anak kami. kami sudah menjadi budak
seks bapak bapak itu. tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk menikamti
tubuh kami. bahkan dimalam sebelum persalinanku, aku yang sudah menginap di
puskesmas, sempat digarap oleh bapak bapak itu. keadaan puskesmas yang sepi
memungkinkan mereka melancarkan aksi mereka. begitu pula dengan bu bidan tidak
lepas dari jeratan mereka. bu bidan yang juga terpaksa menginap di puskesmas
untuk menunggui perkembangan persalinanku ikut menjadi sasaran pemuas nafsu
bapak bapak yang lebih pantas kami panggil bapak, karena usia mereka sudah di
atas 60 tahun semua.
keesokan harinya anak keduaku
lahir, bayiku berjenis kelamin laki laki diberi nama radit, gabungan dari
namaku rahayu, dan adit. pada persalinannya yang dibantu bu Deby tersebut
anakku lahir dengan selamat tapi saat lahir tubuhnya dipenuhi lendir putih
banyak sekali, tidak heran karena pada malam sebelum kelahirannya ibunya
digarap bergantian oleh beberapa laki laki yang selalu menumpahkan pejuh mereka
di jalan dimana dia akan lahir. perawat yang membantu persalinanku pun samapai
heran kenapa ada banyak lendir putih kental di sekujur tubuh bayiku.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
bu Deby pov
bu Deby pov
aku kini sudah cuti dari
puskesmas. semenjak kelahiran radit putra kedua bu Dewi sekaligus cucu
pertamaku. aku kembali sering mengunjungi rumah bu Dewi. aku sering berkunjung
untuk membantu merawat radit. aku sangat menyayangi cucuku itu. aku bangga
sekali di umurku yang baru menginjak 37 tahun aku sudah memiliki seorang cucu.
radit mirip sekali dengan ayahnya, adit. selain ikut membantu merawat radit
tentu saja kehadiranku di rumah itu juga untuk memuaskan nafsu wahyu. bu Dewi
yang masih dalam masa nifas tidak mungkin untuk melayani wahyu. jadinya aku
yang saat ini menginjak usia 8 bulan kehamilan harus melayani nafsu anak itu.
belum lagi dirumah aku harus melayani juga adit yang juga tidak bisa memakai bu
Dewi. praktis sejak kelahiran radit sampai persalinanku nanti, aku harus
melayani nafsu kedua remaja tanggung tersebut. seperti hari itu aku harus
menjaga radit di rumahku, bu Dewi dan wahyu sedang ke kantor catatan sipil
untuk mengurus surat kelahiran radit. aku pun dengan senag hati menjaga radit
yang tidak lain cucuku sendiri.
tapi tiba tiba radit yang sedang
kutidurkan, terbangun dan menangis keras. aku melihat popoknya tidak basah.
jadi kupikir dia lapar, karena tadi bu Dewi tidak meninggalkan persediaan asi
yang cukup. kali ini aku harus menyusui radit. aku terpaksa harus menyusui
cucku sendiri mengingat aku juga tidak mempunyai persediaan susu formula. aku
menggendong radit ke ruang tamu. aku segera mengeluarkan tetekku dan menyusui
radit. adit yang dari tadi menonton tv sekarang duduk di dekatku.
"kamu udah berani
gendong?"
"heheh belum bu"
"gimana sih bapaknya sendiri
kok malah gak berani" ejekku "dasar bapak yang tidak bertanggung
jawab"
selama 20 menit radit terus
menyusu padaku. sepertinya seleranya terhadap susu besar mirip seperti radit.
untungnya produksi asiku juga melimpah semejak diperas menggunakan mesin peras
sapi dulu. adit yang ada disampingku kini mupeng. aku menggodanya dengan
membuka payudara ku yang lain.
"kamu pengen?" tanyaku
pada adit
"ehhh iya buk" jawab
adit polos "boleh gak adit ikutan nenen"
"gak boleh yaa masak
bapaknya gangguin anaknya lagi nenen"
"yahhh ibu"
aku hanya tertawa dalam hati
melihat kelakuan anakku itu. sebenarnya aku hanya menggoda dia. tentu saja dia
boleh ikut nenen. tapi aku terus menggoda dia sampaia akhirnya.
"bu, boleh yaaaa?"
pinta adit dengan wajah mengiba.
"yaudah sini" kataku
"tapi jangan rebutan ya?"
akhirnya aku menyusui radit dan
adit bersamaan. ayah dan anak itu meyusu padaku ibu dan nenek mereka secara
bersamaan. mereka menghabiskan persediaan susu dikedua tetekku. ditengah tengah
sedang meyusu kulihat penis adit sudah tegang sepertinya dia sudah nafsu.
akhirnya aku mengajak mereka berpindah ke kamar. kasian juga melihat adit
seharian menahan nafsu karena aku yang terlalu sibuk mengurus radit. akhirnya
didalam kamar aku menyusui radit dari samping. sementara itu adit meyetubuhiku
dari belakang. guncangan tempat tidur akibat gerakan adit untungnya tidak
mengganggu tidur radit.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
mendekati detik detik persalinanku aku semakin bernafsu. segala macam variasai dan gaya seks kucoba bersama adit dan wahyu. mereka yang bahakn masih muda kewalahan menghadapiku, tapi nyatanya tak mampu memuaskan hasrat seksku. dari mulai mencoba bdsm, digangbang bapak bapak di puskesmas, ngeseks di pinggir hutan pinus atau ditengah ladang sudah kucoba. aku tak tahu lagi apa yang dapat memuaskan aku. lalu aku mencoba mencari ide di internet. aku membuka berbagai situs di dunia maya. semuanya sudah pernah kucoba dan biasa saja hingga akhirnya aku mengunjungi situs beastility. situs dimana menampilkan wanita berhubungan seks dengan hewan. aku tertarik dan bicara dengan adit tentang keinginanku ini. aku memikirkan hewan apa yang pas untuk menyetubuhiku. tidak mungkin sapi atau kuda karena terlalu berbahaya bagiku. tiba tiba adit teringat tentang anjing jantan bersama anak anaknya yang dipelihara tetangga depan rumah kami. anjing jantan itu terpaksa merawat keeanam anaknya, karena sang betina mati saat melahirkan. aku dan adit mulai memikirkan cara untuk menjalankan aksi itu.
mendekati detik detik persalinanku aku semakin bernafsu. segala macam variasai dan gaya seks kucoba bersama adit dan wahyu. mereka yang bahakn masih muda kewalahan menghadapiku, tapi nyatanya tak mampu memuaskan hasrat seksku. dari mulai mencoba bdsm, digangbang bapak bapak di puskesmas, ngeseks di pinggir hutan pinus atau ditengah ladang sudah kucoba. aku tak tahu lagi apa yang dapat memuaskan aku. lalu aku mencoba mencari ide di internet. aku membuka berbagai situs di dunia maya. semuanya sudah pernah kucoba dan biasa saja hingga akhirnya aku mengunjungi situs beastility. situs dimana menampilkan wanita berhubungan seks dengan hewan. aku tertarik dan bicara dengan adit tentang keinginanku ini. aku memikirkan hewan apa yang pas untuk menyetubuhiku. tidak mungkin sapi atau kuda karena terlalu berbahaya bagiku. tiba tiba adit teringat tentang anjing jantan bersama anak anaknya yang dipelihara tetangga depan rumah kami. anjing jantan itu terpaksa merawat keeanam anaknya, karena sang betina mati saat melahirkan. aku dan adit mulai memikirkan cara untuk menjalankan aksi itu.
keesokan harinya kami melihat
tetangga kami pergi sekeluarga, mereka tampak akan pergi lama terlihat dari barang
bawaan mereka yang banyak. sebelum berangkat mereka sempat menitipka rumah dan
anjingnya pada kami. pucuk dicinta ulam pun tiba. rencanaku berjalan mulus.
setelah mereka pergi, adit segera membawa anjing anjing itu kerumah kami.
anjing itu sujah jinak dengan kami karena sudah biasa melihat kami. segera adit
membawa masuk anjing anjing itu ke dalam rumah. adit juga memasang kaos kai
pada keempat kaki induk anjing jantan itu, agar cakarnya tidak melukaiku saat
menyetubuhi aku. setelah persiapan selesai, adit membawa persedian asi ku yang
disimpan dalam kulkas. adit menuangkan sedikit susu itu ke vaginaku. secara
otomatis anjing anjing itu menjilati susu di vaginaku. vaginaku jadi basah
karena air liur anjing bercampur dengan cairan vaginaku. adit kembali
menuangkan susu sampai habis. setelah habis, entah insting dariman pejantan
yang mungkin sudah lama tidak merasakan kehangatan betina itu menaiki tubuhku.
aku sedikit kaget. adit memberi aba aba untuk tetap tenang. aku yang dalam
posisi berbaring dinaiki seekor anjing dari depan. aku merasa pejantan itu
mulai menggesek gesekkan alat kelaminnya yang mulai membesar pada vaginaku yang
sudah basah. nafas anjing itu mendengus pertanda bahwa dia sudah nafsu. aku
mulai mersa benda keras mulai menusuk nusuk vaginaku. lama lama benda yang
ternyata penis anjing itu masuk kedalam vaginaku. pejantan itu mulai
menggenjotku. lidahnya menjulur menjilati tetekku samapi basah oleh air liur
anjing itu. semakin lama sogokan anjing itu semakin kasar. aku juga merasakan
ada sesuatu yang menggelembung di kemaluan anjing itu. kulihat adit dari tadi
asyik mendokumentasikan aktivitas ibunya yang hamil tua sedang disetubhi oleh
seekor anjing. dia kelihatan terangsang melihat ibunya sendiri sedang melayani
seekor anjing. aku merasa anjing ini akan orgasme, aku tahu dari gerakkannya
yang tidak beraturan. tidak lam kemudian anjing itu menyemprotkan bibit
bibitnya dalam vaginaku. selama 5 menit anjing itu tidak henti hentinya
menyemprotkan lahar panas dalam rahimku. aku membayangkan bagaimana keadaaan
bayi dalam perutku setelah disirami oleh sperma anjing. aku ingin tahu
reaksinya nanti saat sudah besar mengetahu dulu waktu dalam kandungan ibunya
pernah disetubhi anjing. selesai orgasme anjing itu langsung berbalik, tapi
karena tonjolan besar di penis anjing itu membuat kemaluan kami tidak bisa
lepas. aku terpaksa ikut menungging karena posisiku tidak nyaman. sembari
menungging menunggu kelamin kami terlepas anak anak anjing tadi mendekatiku
kemabali mereka meminum asir susuku langsung dari putingku. aroma susu yang
menetes saat aku disetubhi ayah mereka mebuat mereka pasti merasa lapar.
akhirnya selama 1 jam aku dalam posisi menungging dengan kemaluanku tersambung
dengan penis anjing sambil menyusui anak anaknya. aku sudah mirip sperti anjing
betina yang sedang hamil dan menyusui anak anaknya.
semenjak saat itu selama
seminggu, anjing jantan itu rutin menyetubuhiku. bahkan dia ikut tidur dalam
kamarku agar leluasa menyetubuhiku, akupun tidak pernah memakai pakaian agar
memudahkan anjing itu jika sewaktu waktu dia bernafsu. 3 hari setelah
kepulangan tetanggaku aku melahirkan anakku. aku sempat sekali disetubuhi
anjing itu pagi pagi sebelum aku berangkat ke rumah sakit. aku harus ke rumah
sakit daerah karena tidak ada tenaga medis yang mampu membantu persalinanku,
karena aku satu satunya bidan di desa ku. aku melahirkan anak lelaki sehat yang
diberi nama andi. saat cerita ini ditulis aku sedang hamil 7 bulan anak ketiga
ku. dan kali ini adalah bibit dari teman adit yang lain yang bernama doni. aku
dan bu Dewi gencar menyebarkan gaya hidup bertukar anak seperti ini. saat ini
bu Dewi juga sedang hamil 4 bulan anak ketiganya yang merupakan bibit dari
ikrom, sedangkan ibu ikrom juga sedang hamil 2 bulan anak yang ditanam wahyu,
anak bu Dewi. sementara itu, saat ini ibu dari doni yang sedang hamil 9 bulan
anak dari adit, sedang ada di depanku sedang digenjot oleh anjing dan mengoral
penis adit sambil buah dadanya diperas menggunakan alat peras susu sapi yang
dulujuga dipakai untuk memeras susuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar