Jumat, 08 Januari 2016

Di Balik Tirai pagi

Setelah bertempur gaya senyap dengan penuh tersiksa, aku dan Ajeng pun terlelap dengan posisi berpelukan. Lebih tepatnya aku memeluk Ajeng dari belakang, kedua kulit bertemu, namun hanya kulit bagian perut ke bawah saja. Karena aku masih mengenakan kaosku dan tanktop Ajeng yang masih berada di perutnya. Kulihat hapeku sebelum tidur, jam 03.55 dini hari waktu singapore. Dan akupun merem menyusul Ajeng yang sudah merem duluan.

C1: Eh lu bawa ransel kecil gak? Atau bawa carrier?
C2: Gw sih bawa bro, yakali bawa2 carrier buat jalan2 dalam kota, ribet laah.
C1: Yaah..gw ga ada nih, gw titip barang-barang gw ya di ransel lu
C2: Duhhh..kayanya penuh banget nih ransel kalo masukin barang-barang lu
C1: Yaelaah..dikit doaang kook..

Aku pun tersentak terbangun karena mendengar suara obrolan 2 cowo di dalam room ini.  Yang ntah penghuni di bed berapa. Dengan setengah sadar, dengan masih posisi rebahan, Kudongakkan kepalaku sedikit dan Kulihat sekeliling bed, tirai masih tertutup rapat semua Dan ada wanita yang ku peluk membelakangiku. Agak kaget dan sambil berpikir siapa wanita ini... Setelah sekian detik baru ingat bahwa ini adalah Ajeng. Dengan sedikit makesure kuarahkan wajahku melewati kupingnya untuk melihat wajahnya. Hanya ingin makesure bahwa dia benar Ajeng dan ternyata benar masih dia.

"hhmm...jam berapa sih ini" batinku (Mengambil hp dari bwh bantal)
"duh udah jam 9 aja" bantinku
"hhhhmmm..hhmmmm..AHHH..heyyy.." (Ajeng terbangun dan kaget karena ngeliat tanganku masih memeluknya dan kontolku yang mengganjal pantatnya)
Ajeng: hheeyy..sstttt (Langsung kututup mulutnya)
Roy: its me Roy babe
Ajeng pun tersenyum hampir tertawa setelah itu akhirnya dia sadar dan ingat denganku.Untung suara kagetnya tidak keras sehingga tidak terdengar oleh dua cowo yang masih mengobrol yang setelah kuintip dari sela tirai sekecil mungkin. Mereka sepertinya penghuni bed 1 dan 2. Mereka ngobrol dengan bahasa indonesia yang dari logatnya sih kelihatannya mereka dari jakarta. Sedangkan di bed 6 kulihat seorang bapak-bapak chinnese sedang merapikan pakaiannya ke dalam kopernya. Aku pun kembali rebahan sambil tetap memeluk Ajeng dari belakang.

"Yaaahh gagal morning trip deh hari ini" batinku

Dalam pelukanku, Ajeng mulai sadar sepenuhnya dan mengambil HPnya dan memainkannya. Karena gak suka kepo, akupun hanya menciumi rambutnya dan berangsur ke lehernya. Dia pun sedikit menggeliat dan dengan nakalnya, dia menggerakkan dengan perlahan pantatnya sehingga kontolku yang sudah keras bergesekan dengan lembut pantatnya. Tanganku pun tak tinggal diam menuju gundukan toketnya dan meremasnya perlahan. Terus kuremas toketnya dan tak lupa juga kumainkan putingnya yang ternyata sudah mengeras. Kupilin dan kumainkan melingkar puting itu. Ajeng pun tak tinggal diam, dia mengarahkan tangannya ke belakang dan meraih batang kontolku. Diremasnya dengan gemas dan mengocoknya dengan perlahan dan memutar.

AJeng: hhhhmmmpptt....ssssshh..hhmmptt
Roy: hhhmm..heyheyhey
Ajeng pun menggangguk tanda mengerti bahwa masih ada orang di luar tirai sana yang mungkin akan mendengar lenguhannya
Roy: heey..once again?

Ajeng tak menjawab. Lalu Ajeng mengarahkan bibirnya kearah bibirku dan kita pun ciuman dengan tempo menggebu. Akupun sungguh tak tahan dengan posisi seperti ini. Sungguh menyiksaku. Tak lama kudengar ketukan pintu, dan kami pun berhenti kaget, karena takut kalo itu petugas yang akan bersihin kamar.

"Tok tok tok tok.."

Tak lama 2 cowo indo itupun membuka pintu.

D: Hehh ayo dong udah jam berapa niihh..sayang waktunyaa tauuk
C1C2: Nih kita udah ready kok, siap cuss
D: Eh room kalian lucu ya, cuma 6 bed gini lagi..
D: sayang banget ya kita ga request minta 1 room pas booking, jadi ga bisa diubah2 lagi deh
C1: elu siih ga bener bookingnya
D: iya iya maap..gw ga gitu ngerti booking pake aplikasi2 gituu
D: eh ini laki semua ya?
C2: gak tuh, sebelah ini cewe kok bule2 gitu
D: ooh kirain,,soalnya ada sendal cowo gede gitu di deket bednya
C1: bulenya cewe jadi2an kali yak
D: hahahaha Yaudah yuk, eh masuk2in tuh barang lu ke lockernya, ntar dibersihin jam11, tadi gw nanya sama petugasnya
C1C2: Udah semua kok, yuk jalan

Ternyata yang datang adalah seorang cewe, teman dari 2 cowo itu.

"Mampus deh sandal ku ada di deket bednya Ajeng, untung mereka gak curiga", batinku
"Kayanya aku kenal suara itu...hhmm..itu kayanya Yosica deh, yang kenalan diatas pas aku baru dateng kemarin", batinku.

Aku dan Ajeng pun melanjutkan bergesekan..meremas..dan mengocok. Namun tetap dengan pelan2. Tak lama berselang kami pun mendengar resleting koper dan suara koper yang diseret. Pintupun terbuka dan tertutup otomatis. Kemudian semua pun senyap..sunyii... Coba kuintip lebih lebar tirainya. Ternyata penghuni udah ga ada semua. Kucoba cek bed 6 sudah bersih ternyata dia checkout siang ini. Aku pun tersenyum girang memandang kearah Ajeng. Ajeng pun memainkan jari telunjuknya seakan memanggilku dengan nakalnya. Dan aku pun langsung kembali ke bed Ajeng dan melanjutkan cumbuan kami yang terpotong tadi

Ajeng: just quickly babe..i have to checkout today..
Roy: ok dear

Langsung kulumat lagi bibirnya.

Hhmmmhh...sslllrrppp..
Kuremas keras toketnya
Ajeng: hhhhmmmmhh...sssss..nnggghhhh

Ajeng melenguh dengan bebasnya saat ini. Seakan lepas dari rasa menahan2 selama ini. Tak luput ku jilati toket kanannya dan kesedot putingnya dengan keras dan cukup lama. Tangan kiriku tak tinggal diam meremas toket kirinya. Sedangkan tangan kananku dengan bebasnya memainkan bibir memek dan klitnya.

Ajeng: hhmmmhhh.... aaaahhh.....
Ajeng: Roy.... please fuck me now Roy....
Ajeng mendesah dan meracau tak karuan dengan badannya yang melengkung karena menikmati permainan jariku di klitnya. Ajeng pun membuang jariku dan mendorong badanku ke belakang. Terus mendorongku hingga aku jatuh keluar dari bed dan sekarang berada di area tengah antara 3 rak bed itu.

Ajeng: hhhhh... Roy please i cant hold it pleasee...

Ajeng menyusulku yang berposisi rebahan di lantai berbahan kayu itu. Kulihat di tangannya sudah ada sebungkus kondom. Dan langsung mengangkangi tubuhku dan duduk diatasku. Ajeng memasangkan kondom lalu mengarahkan memeknya ke kontolku.

"Bbbllleeeesssss...."
Langsung masuk semua ke memeknya yang sudah basah banget. Ajeng pun berposisi WOT namun dengan tubuh yang tegak dan asik bergoyang memainkan kontolku.

Ajeng: hhhhmmmm...ssssshh...aaahhh shhiiiiyttt..

Dengan posisi seperti ini kurasakan kontolku lebih mentok berbenturan dengan rahimnya.

Ajeng: choomee hoon qhuickhyy Roy....

Tubuh mungilnya terus bergoyang semakin tidak karuan polanya dan akhirnya

Ajeng: Ooohhohh fuuuuckk...

Kulihat ekspresi Ajeng yang tiba-tiba mengejangkan tubuhnya dengan mata tertutup dan ekspresi mukanya yang bercampur antara menahan sakit dengan menikmati dan meremas dadaku dengan keras. Seketika itu juga kurasakan kontolku diremas dengan keras.

"Uuhhhuuwannnjiiirr...gilaaaa..abis akuuu", batinku.

Ajeng pun orgasme. Kulihat tubuh Ajeng sudah lemas namun terlihat dia cukup mengeluarkan tenaga untuk berdiri dan mengambil posisi berdiri nungging dengan tangannya bertumpu pada rak bed atas.

"Shit sexy banget posisi gitu", batinku.

Seakan tau bahwa aku belum terselesaikan.

Ajeng: hhh..hhh...hhhh..come on Roy quickly

Sambil memberikan kode untuk mendoggynya. Tak menunggu lama aku pun memasukkan kontolku ke memeknya.

"Bblleeeeessss"
Ajeng: hhmmppttt...shiittt

Aku terus menggenjot memeknya dan mulai melakukan variasi. Tangan kananku kearahkan kedepan dan memainkan puting dan toked kanannya. Tangan kiriku memainkan klitnya.. Sambil terus mendoggynya.

Ajeng: hhh..hhmm..sssshh.. daaammnn...fuuuck..shiitt
Ajeng meracau tak karuan. Dan aku pun tak tahan lagi.
Roy: hhaaahhh..hah..hah..haha

Akhirnya akupun keluar. Setelah sama2 mengatur nafas, Ajeng pun berbalik badan dan mencoba untuk meraih bibirku. Akupun mencium lembut bibirnya.

Ajeng: thank you babe
Roy: my pleasure dear

Aku pun terduduk dan membersihkan dengan tisu kontolku.

Ajeng: you take a bath first, i want to repack my things
Roy: oke2

Akupun mengambil handuk dan peralatan mandiku dan ke kamar mandi yang ada diluar kamar. Aku tak mungkin berharap nantinya Ajeng menyusul mandi bersama karena kulihat ada cctv di depan pintu kamar mandi tersebut.

Hufftt..

Setelah 15 menit kurang lebih aku mandi. Aku berjalan menuju room dan kulihat seorang ibu-ibu petugas pembersih kamar sedang membuka pintu roomku terlihat akan membersihkan room. Saat masuk room, betapa kagetnya kulihat koper besar Ajeng sudah tidak ada.. Tirainya terbuka meninggalkan bed yang kosong tak tersisa apapun. Masih dengan handuk melingkar aku keluar menuju lobby dan mencoba mencarinya.. Kulihat kosong. Aku keluar menuju selongsor trotoar pun..

Tidak ada terlihat Ajeng. Karena banyaknya pilar bangunan yang menutupi. Aku memajukan lagi badanku kearah tepi jalan. Kulihat Ajeng agak jauh dari tempatku sedang dibantu memasukkan kopernya ke supir taxi. Segera ku teriak..

Roy: Ajjeenngg...
Ajeng: Hey Roy..sorry for quick leaving..i have to reach my flight

Aku menunjukkan jari jempol dan kelingking seakan ingin meminta nomer telepon atau socmed atau apapun yang bisa dihubungi. Diapun hanya tersenyum dan dadah2 dari jauh. Dan taxinya pun melaju melewatiku. Aku pun ke lobby menanyakan namanya, setelah mencari di berbagai media dengan nama itu, aku tak mendapatkannya. Dan karena takut makin baper, aku pun merelakan Ajeng hilang dari hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar