Setelah bertempur gaya senyap
dengan penuh tersiksa, aku dan Ajeng pun terlelap dengan posisi berpelukan.
Lebih tepatnya aku memeluk Ajeng dari belakang, kedua kulit bertemu, namun
hanya kulit bagian perut ke bawah saja. Karena aku masih mengenakan kaosku dan
tanktop Ajeng yang masih berada di perutnya. Kulihat hapeku sebelum tidur, jam
03.55 dini hari waktu singapore. Dan akupun merem menyusul Ajeng yang sudah
merem duluan.
C1: Eh lu bawa ransel kecil gak?
Atau bawa carrier?
C2: Gw sih bawa bro, yakali bawa2
carrier buat jalan2 dalam kota, ribet laah.
C1: Yaah..gw ga ada nih, gw titip
barang-barang gw ya di ransel lu
C2: Duhhh..kayanya penuh banget
nih ransel kalo masukin barang-barang lu
C1: Yaelaah..dikit doaang kook..
Aku pun tersentak terbangun karena mendengar suara obrolan 2 cowo di dalam room ini. Yang ntah penghuni di bed berapa. Dengan setengah sadar, dengan masih posisi rebahan, Kudongakkan kepalaku sedikit dan Kulihat sekeliling bed, tirai masih tertutup rapat semua Dan ada wanita yang ku peluk membelakangiku. Agak kaget dan sambil berpikir siapa wanita ini... Setelah sekian detik baru ingat bahwa ini adalah Ajeng. Dengan sedikit makesure kuarahkan wajahku melewati kupingnya untuk melihat wajahnya. Hanya ingin makesure bahwa dia benar Ajeng dan ternyata benar masih dia.
"hhmm...jam berapa sih
ini" batinku (Mengambil hp dari bwh bantal)
"duh udah jam 9 aja"
bantinku
"hhhhmmm..hhmmmm..AHHH..heyyy.."
(Ajeng terbangun dan kaget karena ngeliat tanganku masih memeluknya dan
kontolku yang mengganjal pantatnya)
Ajeng: hheeyy..sstttt (Langsung
kututup mulutnya)
Roy: its me Roy babe
Ajeng pun tersenyum hampir
tertawa setelah itu akhirnya dia sadar dan ingat denganku.Untung suara kagetnya tidak keras
sehingga tidak terdengar oleh dua cowo yang masih mengobrol yang setelah
kuintip dari sela tirai sekecil mungkin. Mereka sepertinya penghuni bed 1 dan 2.
Mereka ngobrol dengan bahasa indonesia yang dari logatnya sih kelihatannya
mereka dari jakarta. Sedangkan di bed 6 kulihat seorang bapak-bapak chinnese sedang
merapikan pakaiannya ke dalam kopernya. Aku pun kembali rebahan sambil tetap
memeluk Ajeng dari belakang.
"Yaaahh gagal morning trip
deh hari ini" batinku
Dalam pelukanku, Ajeng mulai
sadar sepenuhnya dan mengambil HPnya dan memainkannya. Karena gak suka kepo,
akupun hanya menciumi rambutnya dan berangsur ke lehernya. Dia pun sedikit
menggeliat dan dengan nakalnya, dia menggerakkan dengan perlahan pantatnya
sehingga kontolku yang sudah keras bergesekan dengan lembut pantatnya. Tanganku
pun tak tinggal diam menuju gundukan toketnya dan meremasnya perlahan. Terus
kuremas toketnya dan tak lupa juga kumainkan putingnya yang ternyata sudah
mengeras. Kupilin dan kumainkan melingkar puting itu. Ajeng pun tak tinggal
diam, dia mengarahkan tangannya ke belakang dan meraih batang kontolku. Diremasnya
dengan gemas dan mengocoknya dengan perlahan dan memutar.
AJeng:
hhhhmmmpptt....ssssshh..hhmmptt
Roy: hhhmm..heyheyhey
Ajeng pun menggangguk tanda
mengerti bahwa masih ada orang di luar tirai sana yang mungkin akan mendengar
lenguhannya
Roy: heey..once again?
Ajeng tak menjawab. Lalu Ajeng
mengarahkan bibirnya kearah bibirku dan kita pun ciuman dengan tempo menggebu. Akupun
sungguh tak tahan dengan posisi seperti ini. Sungguh menyiksaku. Tak lama
kudengar ketukan pintu, dan kami pun berhenti kaget, karena takut kalo itu
petugas yang akan bersihin kamar.
"Tok tok tok tok.."
Tak lama 2 cowo indo itupun
membuka pintu.
D: Hehh ayo dong udah jam berapa
niihh..sayang waktunyaa tauuk
C1C2: Nih kita udah ready kok,
siap cuss
D: Eh room kalian lucu ya, cuma 6
bed gini lagi..
D: sayang banget ya kita ga
request minta 1 room pas booking, jadi ga bisa diubah2 lagi deh
C1: elu siih ga bener bookingnya
D: iya iya maap..gw ga gitu
ngerti booking pake aplikasi2 gituu
D: eh ini laki semua ya?
C2: gak tuh, sebelah ini cewe kok
bule2 gitu
D: ooh kirain,,soalnya ada sendal
cowo gede gitu di deket bednya
C1: bulenya cewe jadi2an kali yak
D: hahahaha Yaudah yuk, eh
masuk2in tuh barang lu ke lockernya, ntar dibersihin jam11, tadi gw nanya sama
petugasnya
C1C2: Udah semua kok, yuk jalan
Ternyata yang datang adalah
seorang cewe, teman dari 2 cowo itu.
"Mampus deh sandal ku ada di
deket bednya Ajeng, untung mereka gak curiga", batinku
"Kayanya aku kenal suara
itu...hhmm..itu kayanya Yosica deh, yang kenalan diatas pas aku baru dateng kemarin",
batinku.
Aku dan Ajeng pun melanjutkan
bergesekan..meremas..dan mengocok. Namun tetap dengan pelan2. Tak lama
berselang kami pun mendengar resleting koper dan suara koper yang diseret. Pintupun
terbuka dan tertutup otomatis. Kemudian semua pun senyap..sunyii... Coba
kuintip lebih lebar tirainya. Ternyata penghuni udah ga ada semua. Kucoba cek
bed 6 sudah bersih ternyata dia checkout siang ini. Aku pun tersenyum girang
memandang kearah Ajeng. Ajeng pun memainkan jari telunjuknya seakan memanggilku
dengan nakalnya. Dan aku pun langsung kembali ke
bed Ajeng dan melanjutkan cumbuan kami yang terpotong tadi
Ajeng: just quickly babe..i have
to checkout today..
Roy: ok dear
Langsung kulumat lagi bibirnya.
Hhmmmhh...sslllrrppp..
Kuremas keras toketnya
Ajeng:
hhhhmmmmhh...sssss..nnggghhhh
Ajeng melenguh dengan bebasnya
saat ini. Seakan lepas dari rasa menahan2 selama ini. Tak luput ku jilati toket
kanannya dan kesedot putingnya dengan keras dan cukup lama. Tangan kiriku tak
tinggal diam meremas toket kirinya. Sedangkan tangan kananku dengan bebasnya
memainkan bibir memek dan klitnya.
Ajeng: hhmmmhhh.... aaaahhh.....
Ajeng: Roy.... please fuck me now
Roy....
Ajeng mendesah dan meracau tak
karuan dengan badannya yang melengkung karena menikmati permainan jariku di
klitnya. Ajeng pun membuang jariku dan mendorong badanku ke belakang. Terus mendorongku hingga aku jatuh keluar dari bed dan sekarang berada di area
tengah antara 3 rak bed itu.
Ajeng: hhhhh... Roy please i cant
hold it pleasee...
Ajeng menyusulku yang berposisi
rebahan di lantai berbahan kayu itu. Kulihat di tangannya sudah ada sebungkus
kondom. Dan langsung mengangkangi tubuhku dan duduk diatasku. Ajeng memasangkan
kondom lalu mengarahkan memeknya ke kontolku.
"Bbbllleeeesssss...."
Langsung masuk semua ke memeknya
yang sudah basah banget. Ajeng pun berposisi WOT namun dengan tubuh yang tegak
dan asik bergoyang memainkan kontolku.
Ajeng:
hhhhmmmm...ssssshh...aaahhh shhiiiiyttt..
Dengan posisi seperti ini
kurasakan kontolku lebih mentok berbenturan dengan rahimnya.
Ajeng: choomee hoon qhuickhyy Roy....
Tubuh mungilnya terus bergoyang
semakin tidak karuan polanya dan akhirnya
Ajeng: Ooohhohh fuuuuckk...
Kulihat ekspresi Ajeng yang
tiba-tiba mengejangkan tubuhnya dengan mata tertutup dan ekspresi mukanya yang
bercampur antara menahan sakit dengan menikmati dan meremas dadaku dengan keras.
Seketika itu juga kurasakan kontolku diremas dengan keras.
"Uuhhhuuwannnjiiirr...gilaaaa..abis
akuuu", batinku.
Ajeng pun orgasme. Kulihat tubuh
Ajeng sudah lemas namun terlihat dia cukup mengeluarkan tenaga untuk berdiri
dan mengambil posisi berdiri nungging dengan tangannya bertumpu pada rak bed
atas.
"Shit sexy banget posisi
gitu", batinku.
Seakan tau bahwa aku belum
terselesaikan.
Ajeng: hhh..hhh...hhhh..come on
Roy quickly
Sambil memberikan kode untuk
mendoggynya. Tak menunggu lama aku pun memasukkan kontolku ke memeknya.
"Bblleeeeessss"
Ajeng: hhmmppttt...shiittt
Aku terus menggenjot memeknya dan
mulai melakukan variasi. Tangan kananku kearahkan kedepan dan memainkan puting
dan toked kanannya. Tangan kiriku memainkan klitnya.. Sambil terus mendoggynya.
Ajeng: hhh..hhmm..sssshh..
daaammnn...fuuuck..shiitt
Ajeng meracau tak karuan. Dan aku
pun tak tahan lagi.
Roy: hhaaahhh..hah..hah..haha
Akhirnya akupun keluar. Setelah
sama2 mengatur nafas, Ajeng pun berbalik badan dan mencoba untuk meraih bibirku.
Akupun mencium lembut bibirnya.
Ajeng: thank you babe
Roy: my pleasure dear
Aku pun terduduk dan membersihkan
dengan tisu kontolku.
Ajeng: you take a bath first, i
want to repack my things
Roy: oke2
Akupun mengambil handuk dan
peralatan mandiku dan ke kamar mandi yang ada diluar kamar. Aku tak mungkin
berharap nantinya Ajeng menyusul mandi bersama karena kulihat ada cctv di depan
pintu kamar mandi tersebut.
Hufftt..
Setelah 15 menit kurang lebih aku
mandi. Aku berjalan menuju room dan kulihat seorang ibu-ibu petugas pembersih
kamar sedang membuka pintu roomku terlihat akan membersihkan room. Saat masuk
room, betapa kagetnya kulihat koper besar Ajeng sudah tidak ada.. Tirainya
terbuka meninggalkan bed yang kosong tak tersisa apapun. Masih dengan handuk
melingkar aku keluar menuju lobby dan mencoba mencarinya.. Kulihat kosong. Aku
keluar menuju selongsor trotoar pun..
Tidak ada terlihat Ajeng. Karena banyaknya pilar bangunan yang menutupi. Aku memajukan lagi badanku kearah tepi jalan. Kulihat Ajeng agak jauh dari tempatku sedang dibantu memasukkan kopernya ke supir taxi. Segera ku teriak..
Tidak ada terlihat Ajeng. Karena banyaknya pilar bangunan yang menutupi. Aku memajukan lagi badanku kearah tepi jalan. Kulihat Ajeng agak jauh dari tempatku sedang dibantu memasukkan kopernya ke supir taxi. Segera ku teriak..
Roy: Ajjeenngg...
Ajeng: Hey Roy..sorry for quick
leaving..i have to reach my flight
Aku menunjukkan jari jempol dan
kelingking seakan ingin meminta nomer telepon atau socmed atau apapun yang bisa
dihubungi. Diapun hanya tersenyum dan dadah2 dari jauh. Dan taxinya pun melaju
melewatiku. Aku pun ke lobby menanyakan namanya, setelah mencari di berbagai
media dengan nama itu, aku tak mendapatkannya. Dan karena takut makin baper,
aku pun merelakan Ajeng hilang dari hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar